0352 : TATA CARA BERSEDEKAP DALAM SHOLAT

(Penjelasan tentang)POSISI TANGAN SAAT SEDEKAP DALAM SHOLAT.
Di atas pusar,di bawah pusar,di samping sebelah kiri(agak mencong),atau di atas dada?

Mengenai letak tangan saat berdiri sholat memang ada perbedaan.Sebagaimana di jelaskan dalam Kifayatul Akhyar juz 1 halaman 116:

ويستحب جعلهما تحت صدره رواه ابن حزيمة فى صحيحه وقيل يجعلهما تحت السرة وقال ابن المنذر هما سواء لانه لم يثبت فيه حديث ولو أرسل يديه ولم يقبض كره ذالك ؛ قال البغوى...الخ

"Dan di sunnah kan meletakkan keduanya di bawah dadanya,dan di riwayatkn oleh Ibnu Huzaimah dalam Shohihnya dan di katakan bahwa meletakkan keduanya di bawah pusar.dan telah berkata Ibnu Mundzir,kedua cara itu sama saja.....ileh".

Yang Afdlol adalah meletakkan di bawah dada di atas pusar agak condong ke kiri seperti memegang Hati.Caranya adalah memegang dengan tangan kanannya pergelangan tangan kiri dan meletakkannya di antara dada dan pusar agak kesebelah kiri.Dalam i'anatuththolibin juz 1 halaman 135:

قوله تحت صدره وفوق السرته: اى ماءلاالى جهة يساره لان القلب فيها والحكمة فى وضعهما كذالك ان يكونا على اشرف الأعضاء وهو القلب

(Maksud dari di bawah dadanya dan di atas pusarnya):"Artinya condong ke arah kirinya,karena hati berada padanya.dan rahasia tentang meletakkan keduanya seperti itu,bahwa keduanya di atas semulia2nya anggota,yaitu Hati"

Selanjutnya dalam hasyiyah Albajuri juz 1 halaman 171:

قوله يكون تحت صدره وفوق السرته: اي ماءلا الى جهة يساره لان القلب في جهة اليسار

(Maksud :dan adalah keduanya di bawah dadanya dan di atas pusarnya)"Artinya condong ke arah kirinya,karna bahwasanya hati berada di sebelah kiri".

Adapun dalam hasyiyah Jamal ala syarhil Minhaj juz 1 halaman 401 di katakan:

والحكمة في جعلهما تحت صدره ان يكونا فوق اشرف الأعضاء وهو القلب فانه تحت الصدر مما يلى الجانب الأيسر 

"Dan rahasia meletakkan keduanya di bawah dadanya adalah keduanya itu di atas semulia2nya anggota,karna bahwasanya ia itu di bawah dada dari sesuatu yang mengiringi sisi sebelah kiri".

Di dalam hasyiyah Albarmawi ala Syarhil Ghoyah halaman 71:

قوله وفوق السرته : اي ماءلا الى جهة يساره لان القلب فى جهته

(Maksud di atas pusarnya):"Artinya keadaan condong ke arah kirinya Karena sesungguhnya hati berada pada arahnya".

Juga dalam kitab Nihayatuzzain halaman 58:

(ووضعهما) اي الكفين ( تحت صدره آخذا بيمينه يساره) اي قابضا كوع يساره بكفه اليمنى ويجعلهما تحت صدره وفوق سرته ماءلتين الى جهة يساره قليلا

"Dan meletakkan keduanya,artinya kedua telapak tangan di bawah dadanya,dengan memegang kanannya pada kirinya(menggenggam),pergelangan tangan kirinya dengan telapak tangan kanannya dan diletakkan keduanya di bawah dadanya di atas pusarnya,condong keduanya kesebelah kirinya sedikit".

Dan dalam albujairimi alal khatib juz 2 halaman 48:

ويسن ان تكونا الى جهة اليسار أميل لما ذكر اذ هي محله لان من احتفظ على شيء جعل يديه عليه

"Dan disunahkan kedua tangan itu lebih condong ke sebelah kiri dari apa yang telah disebutkan,karna arah itu adalah tempatnya hati.Orang yang memelihara atas sesuatu ia letakkan kedua tangannya di atasnya".

Para Imam Madzhab telah sepakat meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri ketika sholat adalah Sunnah.hanya saja dalam satu riwayat (Imam maliki) dan merupakan riwayat yang masyhur beliau berpendapat bahwa Tangan di ulurkan kebawah(tidak Bersedekap).Berikut kami sertakan sedikit akan perbedaan Empat madzhab dalam hal SEDEKAP waktu sholat:

-,Imam Abu Hanifah berpendapat di bawah Pusar.
-,menurut Imam Malik dan Imam Syafi'i di bawah Dadanya di atas pusar.
-,sedangkan Imam Ahmad Bin Hanbal ada dua riwayat,dan yang lebih Masyhur adalah riwayat yang di pilih oleh Alkhuruqi,yaitu sebagaimana pendapat Imam Hanafi.Dan menurut salah satu ulama Malikiyah yaitu Al-Auza'i :"Boleh memilih antara meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri dan mengulurkan tangan kebawah".

Demikian sedikit uraian singkat tentang tata cara SEDEKAP Dalam Sholat,semoga bisa bermanfaat.

*dari berbagai sumber

SALAM ASWAJA...!

Dokumen : 0352 : TATA CARA BERSEDEKAP DALAM SHOLAT
Forsil Aswaja Tujuan didirikannya Group Forsil Aswaja Nusantara adalah untuk memelihara, melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam yang berhaluan Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah dengan menganut salah satu dari madzhab yang empat (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali) serta mempersatukan langkah para 'Ulama beserta pengikut-pengikutnya dan melakukan kegiatan-kegiatan Majelis Ta'lim dan Silaturahmi yang bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan mayarakat, kemajuan bangsa dan ketinggian harkat serta martabat manusia.

Belum ada Komentar untuk "0352 : TATA CARA BERSEDEKAP DALAM SHOLAT"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel