0293 : HUKUM MENJAWAB IMAM YANG MEMBACA ALAYSALLOHU BI AHKAMIL HAKIMIN DENGAN JAWABAN BALAA WA ANAA DZALIKA MINASYAHIDIIN


Wong Suwung
PERTANYAAN:
Assalamu'alaikum...
apa hukum nya menjawab imam yang membaca alaysallohu bi ahkamil haakimiin dengan jawaban balaa wa anaa djalika minasyahidiin........monggo di share ?

JAWABAN:
Gendeng jadab

wa'alaikum salam


 ويسن سؤال الرحمة بنحو:"اللهم إغفر أو إرحم" عند قراءة أية رحمة, والإستعاذةبنحو: "اللم أعذنى من النا" عند قراءة آية عذاب, والتسبيح آية التسبيح, وعند آخر والتين, وآخر القيامة أن يقول:"بلى وإنا على ذلك من الشاهدين",وعند آخر المرسلات :"آمنا بالله", يفعل ذلك كله من الإمام والمنفرد لقراءة نفسه, والمأموم لقراءة إمامه أو نفسه حيث لم يسمع قراءة إمامه وغير المصلىلكل قراءة سمعها. 
 
Busyrol karim juz I hal 77 Dan disunahkanmeminta rahmat dengan berucap semisal : “Ya Allah ampunilah,Ya Allah rahmatilah” ketika membaca ayat rahmat. Dan disunahkanmeminta perlindungan dengan berucap semisal : “YaAllah, selamatkanlah aku dari api neraka” ketika membaca ayat adzab, bertasbih ketika membaca ayat tasbih, dan ketika membaca akhir dari surat at-tin dan akhir surat al-Qiyamahagar membaca: (“Ya, dan kami atas hal itu termasuk para saksi,) dan pada akhir surat al-Mursalat agar membaca : (“Kami beriman kepada Allah”.)disunahkan agar melakukan hal tsbt masing-masing imam dan orang yang shalat sendiri karena mendengar bacaannya agar melakukan ssemuayang tersebut tadi, dan seorang makmum karena bacaan imamnya atau karena mendengar bacaannya sendiri apabila dia tidak mendengar bacaan imam, dan bagi orang yang tidak shalat apabila mendengar setiapbacaan yang ia dengar.
Minhajul qowim hal 40
 
 فَتَنْقَطِعُ الْفَاتِحَةُ باِلسُّكُوْتِ الطَّوِيْلِ إِنْ تَعَمَّدَهُ أو إِنْ طَان يَسِيْرًا وَقَصَدَ بِهِ قَطْعَ الْقِرَأَةِ وَبِالذِّكْرِ إِلاَّ إِنْ كَانَ نَاسِيًا وَإِلاَّ إِذَا سُنَّ فىِ الصَّلاَةِكَالتَّأْمِيْنِ وَالتَّعَوُّذِ وَسُؤَالِ الرَّحْمَةِ وسجود التلاوة لقراءة إمامه والرد عليه. (والتعوذ) من العذاب وسؤال الرحمة عند قراءة آياتهما منه أو من إمامه, وقوله بلى عند سماعه"أليس الله بأحكم الحاكمين". 
 
Maka bacaan fatihah itu terputus dengan diam yang lama apabila dia melakukannya dengan sengaja atau sebentar akan tetapi dia berniat memutus bacaan, danjuga terputus dengan dzikir kecuali apabila dia lupa. Apabila tidak, maka tidak apa-apa selagi dzikir tersebuttermasuk dzikir yang disunahkandidalam shalat seperti membaca amin, ta’awwud, meminta rahmat,sujud tilawah karena bacaan imam dan menjawabinya. Ucapan pengarang (والتعوذ) : artinya berlindungdari adzab (وسؤال الرحمة ) meminta rahmat, tatkala membaca ayat-ayat adzab atau ayat rahmat dari bacaannya sendiri atau bacaan imamnya. Adapun ucapannya (بلى) itu tatkala mendengar ayat : أليس الله بأحكم
====================================================

Gendeng jadab

Hukumnya sunnah Ta'bir dari kitab: Attibyaan Fii Aaadaabi Hamalatil Quran halaman 121, karya Imam Nawawi:


 ومنها أنه يستحب له أن يقول ما رواه أبو هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم : أنه قال من قرأ والتين والزيتون فقال أليس اللهبأحكم الحاكمين فليقل بلى وأنا على ذلك من الشاهدين رواه أبو داود والترمذي بإسناد ضعيف 

Diantara masaail (beberapa masalah): Bahwasanyadisunnahkan bagi orang yang membaca Al Quran agar membaca apa yang diriwayatkan oleh shahabat Abu Hurairah -radhiyallaahu 'anhu- dari Nabi -shallallaahu 'alaihi wasallam- bahwasanyabeliau bersabda: "Barang siapa membaca "WATTIINI WAZZAITUUNI" dan dia membaca"ALAISALLAAHUBI AHKAMIL HAAKIMIIN"maka hendaklah dia membaca: BALAA WA ANA 'ALAA DZAALIKA MINSYSYAAHIDIIN HR. Abu Dawud dan Tirmidzi dengan isnad yang dha'if Catatan Pertama: Hadits diatas diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dalam Sunannya juz I halaman 202, hadits nomor 887, cetakan ke I tahun 1410 H - 1990 M, Daar Al Fikr / 1/331, maktabah syamilah. Berikut sanad dan matannya

 حَدَّثَنَاعَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الزُّهْرِىُّ حَدَّثَنَاسُفْيَانُ حَدَّثَنِىإِسْمَاعِيلُ بْنُ أُمَيَّةَ سَمِعْتُ أَعْرَابِيًّا يَقُولُ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَيَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ مِنْكُمْ (وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ) فَانْتَهَىإِلَى آخِرِهَا (أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِالْحَاكِمِينَ) فَلْيَقُلْبَلَى وَأَنَا عَلَى ذَلِكَ مِنَ الشَّاهِدِينَ 

Juga diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam Sunannnya juz V halaman 113-114, hadits nomor 3405, cetakan ke II tahun 1403 H - 1983 / 5/443, maktabah syamilah Juga diriwayatkan oleh Imam Hakim dalam Mustadraknya 2/510, maktabah syamilah Berikut sanad dan matannya:

 أَخْبَرَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ الْمَحْبُوبِيُّ ، حَدَّثَنَاسَعِيدُ بْنُ مَسْعُودٍ ، حَدَّثَنَايَزِيدُ بْنُ هَارُونَ ، أَنْبَأَ يَزِيدُ بْنُ عِيَاضٍ ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أُمَيَّةَ ، عَنْ أَبِي الْيَسَعِ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَرَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، أَنَّ النَّبِيَّصَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا قَرَأَ {أَلَيْسَ ذَلِكَبِقَادِرٍ عَلَى أَنْ يُحْيِيَ الْمَوْتَى} قَالَ : بَلَى وَإِذَا قَرَأَ {أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِالْحَاكِمِينَ} قَالَ : بَلَى Imam Hakim berkata: هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحُ الإِسْنَادِ وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ Al Hafizh Adz Dzahabi dalam Talkhis berkata:"SHAHIIHUN."

LINK DISKUSI : https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/281313395340391/

Dokumen : https://www.facebook.com/notes/forsil-aswaja-nusantara/0293hukum-menjawab-imam-yang-membaca-alaysallohu-bi-ahkamil-hakimin-dengan-jawab/282596841878713
Forsil Aswaja Tujuan didirikannya Group Forsil Aswaja Nusantara adalah untuk memelihara, melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam yang berhaluan Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah dengan menganut salah satu dari madzhab yang empat (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali) serta mempersatukan langkah para 'Ulama beserta pengikut-pengikutnya dan melakukan kegiatan-kegiatan Majelis Ta'lim dan Silaturahmi yang bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan mayarakat, kemajuan bangsa dan ketinggian harkat serta martabat manusia.

Belum ada Komentar untuk "0293 : HUKUM MENJAWAB IMAM YANG MEMBACA ALAYSALLOHU BI AHKAMIL HAKIMIN DENGAN JAWABAN BALAA WA ANAA DZALIKA MINASYAHIDIIN"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel