0367 : Kajian Kitab Nurul Musthofa jld I bg VIIII (Tamat)
Senin, 14 April 2014
Tulis Komentar
Begawan Sinting AlasRoban
NURUL MUSHTHOFA Karya Guru Kami Alhabib Murtadlo Bin Abdulloh Alkaaf. jilid 1 Bagian 9 (tamat) ------
KEUTAMAAN MAULID BAGINDA NABI MUHAMMAD SAW DAN HIMBAUAN BAGI UMAT ISLAM UNTUK MERAYAKANNYA
Dengan adanya seluruh data-data yang konkrit dan akurat tersebut di atas, maka perlu diketahui, bahwa sesungguhnya kelahiran Beliau Baginda Rasulullah SAW adalah suatu nikmat yang paling agung yang Allah SWT anugerahkan khusus untuk kita semua umat Islam. Berkat jasa-jasa Beliau semata, kita telah dipilih oleh Allah SWT untuk mendapati berbagai limpahan Rahmat Belas Kasih Sayang Allah SWT di dunia, di alam barzakh, di padang makhsyar dan di akhirat kelak. Sungguh hanya karena syafaat Beliau semata, kita kelak bisa mendapati segala kebahagiaan, kenikmatan, kedamaian, kelezatan, kesenangan yang abadi dan kedudukan yang tinggi di sorga Allah SWT yang kekal abadi selama-lamanya. Intinya, segala anugerah dan kenikmatan yang kita dapati, baik di dunia maupun di akhirat, semata-mata adalah berkat permohonan Junjungan Kita Baginda Nabi Muhammad SAW kepada Allah SWT.
Maka, sungguh benar-benar sangat pantas dan wajar sekali, serta alangkah mulianya apabila kita yang sebagai umat yang sangat dicintainya dengan bangga dan senang hati setulus-tulusnya mengagungkan dan merayakan Maulid Junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW. Dan juga saling berlomba dalam kebajikan ( dengan mengorbankan waktu, tenaga, fikiran dan materi) dengan tulus ikhlas untuk menyelenggarakan dan mensyiarkan maulid Baginda Nabi Muhammad SAW serta menyambut, menghormati dan menjamu tamu-tamu agung Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Adakah kebajikan yang lebih utama dan lebih mulia dari pada menjamu dan menghormati tamu-tamu Rasulullah Muhammad SAW …?
Maka, sungguh sangat mulia dan indah sekali bila perayaan maulid tersebut benar-benar dilaksanakan dengan tulus ikhlas demi mengikuti anjuran dan prilaku para ulama sholihin, sebagai wujud ungkapan rasa syukur yang agung kepada Allah SWT serta sebagai ta’dhim (penghormatan) dan cinta yang tulus sejati kepada junjungan dan pemimpin agung kita Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Dan sungguh sangat indah sekali apabila seorang ayah/orang tua senantiasa memperhatikan anak-anaknya dengan memahamkan kepada anak-anaknya tentang keutamaan-keutamaan Baginda Nabi Muhammad SAW serta keutamaan-keutamaan wali-wali Allah SWT agar anak-anaknya mencintainya serta senantiasa condong untuk meneladaninya. Dan juga mengajak mereka untuk menghadiri perayaan Haul seorang Waliyyullah, serta menghadiri perayaan Isra’ Mi’raj dan Maulidnya Junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW, agar terlimpahkan Rahmat (Belas Kasih Sayang) Allah SWT kepada mereka sehingga kelak menjadi anak-anak yang sholeh yang taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya serta berbakti kepada kedua orangtuanya.
Dan bagi ibu-ibu rumah tangga hendaklah senantiasa mempelajari sirah/ sejarah Baginda Nabi Muhammad SAW serta sirah/sejarah istri-istrinya dan putri-putrinya Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang sangat suci mulia, dan mengajarkan semua itu kepada putri-putrinya sehingga benar-benar mengenal Baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan mencintainya sampai dijadikan idolanya serta ketagihan untuk selalu bersholawat kepada Beliau Baginda Nabi Muhammad SAW. Karena sesungguhnya orang yang bersholawat satu kali saja kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, maka Allah SWT akan melimpahkan sepuluh Rahmat-Nya kepada orang tersebut. Dan jika Rahmat Allah SWT terus menerus melimpah, maka bisa dipastikan bahwa si anak gadis tersebut akan mendapati taufiq dan hidayah dari Allah SWT sehingga tumbuh menjadi ‘mar’ah sholihah’ (wanita sholihah) yang senantiasa taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, patuh pada orang tuanya dan selalu berbakti kepada suaminya. Oleh sebab itulah, setelah kita mengetahui keutaman-keutaman Baginda Nabi Muhammad SAW di Sisi Allah SWT, maka demi untuk mengungkapkan ketulusan cinta kita yang sesungguhnya kepada Baginda Nabi Muhamnmad SAW, serta kebanggaan kita sebagai umat yang dikasihinya, dan sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah SWT atas anugerahnya yang paling agung ini., maka kita panggil saudara-saudara muslim kita untuk berkumpul di suatu majlis suci nan terhormat yang disitu dibacakan maulid agung Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Kita bacakan sirah/ sejarah perjalanan kehidupannya yang indah laksana mutiara yang tiada duanya. Kita lantunkan qashidah-qashidah dan puji-pujian yang mulia untuknya dengan hati dan jiwa yang meluap penuh dengan kegembiraan dan rindu yang mendalam kepadanya. Kita lepaskan segala pikiran duniawi. Yang ada saat itu adalah kita maksimalkan hati dan pikiran kita penuh dengan pengagungan dan kerinduan yang memuncak kepada Junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW dengan suasana yang penuh khidmat, ta’dhim, berpakaian sopan nan rapi serta memakai minyak wangi, bukhur atau wangi-wangian yang semerbak harum baunya, sehingga kita benar-benar bisa hudlur merasakan bahwa kita benar-benar telah bersimpuh dan menghadap di depannya. Dan Alhamdulillah, para habaib dan ulama kita telah menghadiahkan kepada kita rangkuman karangan mereka berupa kitab-kitab maulid yang sangat indah dan agung sekali yang didalamnya tercantum berbagai macam kemuliaan dan keagungan Baginda Nabi Muhammad SAW di Sisi Allah SWT yang disertai dengan data-data dari Ayat-ayat Kitab Suci Al-Qur’an dan hadis-hadis Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Diantaranya adalah:
Yang mana apabila kita baca salah satu saja dari kitab-kitab maulid tersebut, insyaAllah kita akan mendapati keberkahan dan limpahan Rahmat Belas Kasih Sayang Allah SWT berkat Junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya para auliya’ dan ulama sholihin telah menganjurkan kepada kita agar melestarikan bacaan Kitab Maulid tersebut pada acara-acara pengantin (saat akan dilaksanakan akad nikah), pada acara khitan, pada saat mau perpindahan rumah, dan pada acara ‘Walimatut Tasmiyah’ yakni memberi nama pada seorang bayi yang telah lahir, agar acara tersebut dilimpahi keberkahan oleh Allah SWT. Dan seyogyanya pula kita jangan tergesa-gesa untuk berprasangka buruk kepada saudara-saudara kita kaum muslimin yang tidak menghadiri acara maulid Nabi Muhammad SAW , justru hendaknya kita berprasangka baik kepada mereka. Mungkin mereka ada kesibukan lain yang menghalangi untuk menghadirinya, atau ada kemungkinan mereka belum mengetahui keutamaannya. Maka di sinilah tugas kita untuk memberitahu tentang keutamaannya agar mereka bisa mendapati apa yang kita dapati dari keutamaan-keutamaan maulid tersebut. Kecuali bagi orang-orang yang terang-terangan ingkar dengan acara maulid Nabi Muhammad SAW, maka hal itu sangat berbahaya sekali baginya, dikhawatirkan dia tidak mendapatkan Rahmat dari Allah SWT. Karena Rahmat Allah SWT semua di alam semesta, datangnya adalah semata-mata melalui Baginda Nabi Muhammad SAW sebagaimana Firman Allah SWT;
Yang artinya kurang lebih“Sesungguhnya, tidaklah Kami (Allah SWT) mengutusmu (wahai Nabi Muhammad SAW) melainkan untuk (menjadi) Rahmat (Belas Kasih Sayang) bagi alam semesta”(Q.S. Al-Anbiya’ 107)
Dan bagi para panitia yang bertugas mulia untuk menyelenggarakan acara Maulid Nabi Muhammad SAW, maka demi untuk membahagiakan Baginda Rasulullah Muhammad SAW, sungguh sangat mulia sekali apabila mereka menyediakan juga tempat yang khusus bagi kaum wanita, sehingga mereka (para wanita) tidak berkumpul/berdesakan dengan laki-laki serta tidak dipandang oleh laki-laki yang bukan muhrimnya. Karena hal ini (kumpulnya laki-laki dan wanita yang bukan muhrimnya) adalah sangat mengecewakan Baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Dan hendaknya pula panitia tersebut tidak menerima sumbangan selain yang jelas-jelas diberikan dengan sukarela. Karena sumbangan yang diberikan dengan ikhlas maka akan menjadi barokah dan obat. Sebaliknya jika sumbangan tersebut datangnya dari orang yang terpaksa maka akan menjadi racun dan penyakit, apalagi kalau sumbangan tersebut dari uang haram. Sementara bagi para kaum wanita yang berhalangan hadir, juga bisa ikut andil dan ambil bagian dalam acara maulid tersebut, dengan membikin berbagai macam makanan, kue-kue dan minuman yang sekedarnya (tidak berlebihan/memaksakan di luar batas kemampuannya), dan diniati untuk menjamu kepada tamu-tamunya Rasulullah SAW . Karena mereka tidak hadir pada perayaan maulid, kecuali demi untuk mengagungkan dan cinta kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Dan bagi panitia yang betul-betul mencintai Baginda Nabi Muhammad SAW dengan setulus-tulusnya, hendaknya menyempurnakan acara tersebut dengan memanggil seorang alim yang sholih agar memberikan penjelasan khusus tentang keagungan dan kemuliaan Rasulullah Muhammad SAW, sehingga mauidloh-mauidlohnya bisa benar-benar bermanfaat bagi umat, khususnya pada generasi muda Islam agar mereka bisa benar-benar mengenal dengan sesungguhnya kepada keagungan pribadi Rasulullah Muhammad SAW, sampai kepribadian Baginda Rasululllah Muhammad SAW melekat di hati mereka dan mereka hanya mengidolakan Baginda Rasululllah Muhammad SAW dalam kehidupannya, sampai tergerak hatinya untuk bersemangat dan tulus meneladani serta mengikuti prilaku Baginda Rasulullah Muhammad SAW dalam menuju kepada keridloan Allah SWT. Maka, apabila hal itu tidak dilakukan oleh Da’i (penceramah) tersebut, apalagi kalau pidatonya dipenuhi dengan senda gurau yang bisa menghilangkan kharisma keagungan maulid Nabi Besar Muhammad SAW, sungguh hal itu akan mengecewakan baginda Nabi Muhammad SAW dan para hadirin (tamu-tamu Rasulullah maSAW), yang jauh-jauh hadir semata-mata hanya ingin mengenal sirah/sejarah Baginda Nabi Muhammad SAW. Maka mereka semua, baik panitia yang bekerja keras untuk menyukseskan acara maulid, atau para donator yang memberi infaq dengan ikhlas sukarela, ataupun yang datang meninggalkan segala urusan duniawinya, ataupun para panitia dan ibu-ibu/ wanita yang membuat makanan/minuman di dalam rumahnya untuk menjamu tamu-tamu Rasulullah Muhammad SAW, semuanya tanpa terkecuali akan mendapati segala keistimewaan-keistimewaan dan keberkahan-keberkahan Maulid Agung Baginda Nabi Muhammad SAW. Sabda Baginda Nabi Muhammad SAW;
Yang artinya kurang lebih;“Bahwa sesungguhnya, barang siapa yang mengagungkan maulidku, maka kelak (pada hari kiamat) aku (Nabi Muhammad SAW, tidak akan mengecewakan mahabbahnya, namun aku) akan memberi syafaat kepadanya pada hari kiamat (agar diampuni dosa-dosanya sampai masuk sorganya Allah SWT)”.
Sebagaimana pula yang disebutkan pula oleh Imam Ibnu Hajar Al-Haitamiy di kitabnya An-Ni’matul Kubra ‘Alal-‘Aalam hal 9 :
Yang artinya kurang lebih;“Imam Syafi’i Rahimahullah. berkata; barang siapa yang mengundang saudara-saudaranya untuk mengadakan Maulid Nabi Muhammad SAW, menyuguhkan makanan dan menyediakan tempat untuk mereka dengan ikhlas. Dan disitu dilaksanakan amalan-amalan/ bacaan-bacaan untuk mengagungkan Nabi Muhammad SAW. Maka orang tersebut (yang menjadi sebab untuk diadakannya Maulid Nabi Muhammad SAW), kelak pada hari kiamat akan dikumpulkan oleh Allah SWT beserta para shiddiqin, syuhada’ dan sholihin dan akan dimasukkan ke sorga Allah SWT yang dipenuhi dengan segala kenikmatan yang abadi”.
Dalam kitab yang sama hal 10 disebutkan;
Yang artinya kurang lebih:“Imam Sirri As-Siqthiy Rahimahullah. berkata; barang siapa yang mendatangi tempat untuk merayakan Maulid Baginda Nabi Muhammad SAW, maka sesungguhnya dia telah menuju tempat yang merupakan taman diantara taman-taman sorga. Karena dia tidak menuju tempat tersebut kecuali karena cinta kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Karena sesungguhnya Baginda Nabi Muhammad SAW telah bersabda;
“Sesungguhnya, barang siapa yang benar-benar tulus mencintaiku (Baginda Nabi Muhammad SAW), maka kelak dia akan di sorga bersamaku”.
Dalam kitab yang sama hal 10 disebutkan;
Yang artinya kurang lebih:“Imam Jalaluddin As-Suyuthi Rahimahullah. Berkata; Sesungguhnya tempat mana saja, baik itu masjid, rumah ataupun tempat lainnya, di situ dibacakan maulid Baginda Nabi Muhammad SAW, maka seketika para malaikat akan datang mengelilingi tempat tersebut untuk mendoakan kepada seluruh orang yang hadir, sehingga Allah SWT melimpahkan Rahmat (Belas Kasih Sayang) dan Keridloan-Nya kepada mereka semua”.
Dan diantara tanda-tanda cinta kepada Baginda Nabi Muhammad SAW adalah sering menyebut namanya dengan selalu bersholawat kepadanya. Sebagaimana yang disebutkan oleh Seorang Waliyyullah Besar Al-‘Alim Al-‘Allamah Syeikh Ahmad bin Zaini Dahlan Al-Hasaniy di kitabnya As-Sirah Nabawiyyah juz 3 hal 106;
Yang artinya kurang lebih;“Bahwa sesungguhnya diantara tanda orang yang benar-benar mencintai Baginda Nabi Muhammad SAW, adalah dia akan senantiasa menyebut namanya dan selalu bersholawat kepadanya. Karena orang yang mencintai sesuatu pasti dia akan selalu menyebut dan mengingatnya”.
Maka, marilah kita perbanyaki mengingat dan menyebut-nyebut sirah atau sejarah prilaku Junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW sebagai keteladanan utama kehidupan kita serta kita perbanyaki membaca sholawat dengan hudlur dan ta’dhim (mengagungkan) kepada Baginda Nabi Muhammad SAW…Karena banyak sekali hadis-hadis yang menerangkan bahwa sesungguhnya tidak ada penawar untuk membersihkan hati yang kotor sehingga menjadi baik kecuali dengan memperbanyaki bersholawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW dari hati yang penuh dengan cinta dan mengagungkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Syeikh Abdullah Sirajuddin di kitabnya Ash-Sholat ‘Alan-Nabiy SAW hal 110;
Yang artinya kurang lebih;“Baginda Rasulullah Muhammad `SAW bersabda; Perbanyakilah oleh kalian (hai umatku) membaca sholawat kepadaku. Karena sesungguhnya sholawat kalian kepadaku adalah untuk membersihkan diri kalian (dari sifat-sifat yang keji (sombong, ujub, riya, dengki, hasud dll..), bahkan bisa melebur dosa-dosa kalian.)”.
Yang artinya kurang lebih;“Hanya Allah SWT yang memberi taufiq dan hidayah. (Sesungguhnya) barang siapa yang telah diberi petunjuk oleh Allah SWT, maka tidak ada seorangpun yang bisa menyesatkan, dan barang siapa yang ditaqdirkan tersesat oleh Allah SWT, maka tidak ada seorangpun yang bisa memberinya hidayah. (Sungguh) kami hanya pasrah kepada Allah SWT Dzat yang mencukupi kita semua, dan Dia-lah sebaik-baiknya Dzat yang mewakili.Dan tiada daya upaya dan kekuatan melainkan dengan izin Allah SWT..”
Dan apabila dalam rangkuman kami ini ada kesalahan dalam penulisan kata-kata ataupun kekhilafan dalam menerjemahkan lafadz, maka kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Semoga Allah SWT memberikan Taufiq, Hidayah serta kemudahan-Nya kepada kami agar bisa melanjutkan sebagian dari sejarah Baginda Rasulullah Muhammad SAW sebagai pelengkap kitab ini, dari lahirnya sampai akhir hayat Beliau Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Dan akan kami fokus dalam menceritakan agungnya peristiwa Isra’ Mi’raj Baginda Nabi Muhammad SAW. Dan kami tutup rangkuman kitab ini dengan sholawat kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW;
Ya Allah, limpahkanlah selalu Sholawat (Rahmat Ta’dhim), Salam Sejahtera dan Keberkahan-Mu kepada Junjungan kami Baginda Nabi Muhammad SAW sebanyak Keagungan Cinta-Mu padanya. Dan anugerahilah kami untuk semakin meningkat kecintaan kami padanya. Ya Allah Sesembahan kami. Demi keagungan derajatnya di Sisi-Mu, lapangkanlah segala kesulitan yang menimpa kami. Ya Allah Tuhan kami. Sungguh kami tidak memohon untuk menolak Qodlo’ Qodar-Mu. Namun limpahkanlah keringanan dan Belas Kasih Sayang-Mu terhadap segala ketentuan/ketetapan-Mu kepada kami. Ya Allah limpahkanlah pula Sholawat, Salam dan Keberkahan-Mu kepada seluruh keluarga dan shahabat Baginda Nabi Muhammad SAW sebanyak bilangan makhluk-makhluk-Mu dan sekekal keabadian Kekuasaan-Mu……….
“Ya Allah, limpahkanlah selalu Sholawat (Rahmat Ta’dhim)-Mu kepada Junjungan kami Baginda Nabi Muhammad SAW, Nabi Agung yang sebagai sumber segala cahaya dan sebagai sumber segala rahasia alam malakut dan Nabi Agung yang sebagai obat/penyejuk hati dari sagala-galanya, dan sebagai kunci atas segala kemudahan. Beliaulah Baginda Nabi Muhammad SAW Kekasih-Mu yang telah Engkau pilih dari seluruh makhluk-Mu. Dan limpahkanlah pula Sholawat-Mu kepada para keluarganya yang suci nan mulia dan seluruh shahabatnya yang sangat jujur dan setia sebanyak anugerah yang Engkau limpahkan kepada semua makhluk-makhluk-Mu”.
Diskusi : 0367 : Kajian Kitab Nurul Musthofa jld I bg VIIII (Tamat)
Dokumen : 0367 : Kajian Kitab Nurul Musthofa jld I bg VIIII (Tamat)
NURUL MUSHTHOFA Karya Guru Kami Alhabib Murtadlo Bin Abdulloh Alkaaf. jilid 1 Bagian 9 (tamat) ------
KEUTAMAAN MAULID BAGINDA NABI MUHAMMAD SAW DAN HIMBAUAN BAGI UMAT ISLAM UNTUK MERAYAKANNYA
Dengan adanya seluruh data-data yang konkrit dan akurat tersebut di atas, maka perlu diketahui, bahwa sesungguhnya kelahiran Beliau Baginda Rasulullah SAW adalah suatu nikmat yang paling agung yang Allah SWT anugerahkan khusus untuk kita semua umat Islam. Berkat jasa-jasa Beliau semata, kita telah dipilih oleh Allah SWT untuk mendapati berbagai limpahan Rahmat Belas Kasih Sayang Allah SWT di dunia, di alam barzakh, di padang makhsyar dan di akhirat kelak. Sungguh hanya karena syafaat Beliau semata, kita kelak bisa mendapati segala kebahagiaan, kenikmatan, kedamaian, kelezatan, kesenangan yang abadi dan kedudukan yang tinggi di sorga Allah SWT yang kekal abadi selama-lamanya. Intinya, segala anugerah dan kenikmatan yang kita dapati, baik di dunia maupun di akhirat, semata-mata adalah berkat permohonan Junjungan Kita Baginda Nabi Muhammad SAW kepada Allah SWT.
Maka, sungguh benar-benar sangat pantas dan wajar sekali, serta alangkah mulianya apabila kita yang sebagai umat yang sangat dicintainya dengan bangga dan senang hati setulus-tulusnya mengagungkan dan merayakan Maulid Junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW. Dan juga saling berlomba dalam kebajikan ( dengan mengorbankan waktu, tenaga, fikiran dan materi) dengan tulus ikhlas untuk menyelenggarakan dan mensyiarkan maulid Baginda Nabi Muhammad SAW serta menyambut, menghormati dan menjamu tamu-tamu agung Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Adakah kebajikan yang lebih utama dan lebih mulia dari pada menjamu dan menghormati tamu-tamu Rasulullah Muhammad SAW …?
Maka, sungguh sangat mulia dan indah sekali bila perayaan maulid tersebut benar-benar dilaksanakan dengan tulus ikhlas demi mengikuti anjuran dan prilaku para ulama sholihin, sebagai wujud ungkapan rasa syukur yang agung kepada Allah SWT serta sebagai ta’dhim (penghormatan) dan cinta yang tulus sejati kepada junjungan dan pemimpin agung kita Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Dan sungguh sangat indah sekali apabila seorang ayah/orang tua senantiasa memperhatikan anak-anaknya dengan memahamkan kepada anak-anaknya tentang keutamaan-keutamaan Baginda Nabi Muhammad SAW serta keutamaan-keutamaan wali-wali Allah SWT agar anak-anaknya mencintainya serta senantiasa condong untuk meneladaninya. Dan juga mengajak mereka untuk menghadiri perayaan Haul seorang Waliyyullah, serta menghadiri perayaan Isra’ Mi’raj dan Maulidnya Junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW, agar terlimpahkan Rahmat (Belas Kasih Sayang) Allah SWT kepada mereka sehingga kelak menjadi anak-anak yang sholeh yang taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya serta berbakti kepada kedua orangtuanya.
Dan bagi ibu-ibu rumah tangga hendaklah senantiasa mempelajari sirah/ sejarah Baginda Nabi Muhammad SAW serta sirah/sejarah istri-istrinya dan putri-putrinya Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang sangat suci mulia, dan mengajarkan semua itu kepada putri-putrinya sehingga benar-benar mengenal Baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan mencintainya sampai dijadikan idolanya serta ketagihan untuk selalu bersholawat kepada Beliau Baginda Nabi Muhammad SAW. Karena sesungguhnya orang yang bersholawat satu kali saja kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, maka Allah SWT akan melimpahkan sepuluh Rahmat-Nya kepada orang tersebut. Dan jika Rahmat Allah SWT terus menerus melimpah, maka bisa dipastikan bahwa si anak gadis tersebut akan mendapati taufiq dan hidayah dari Allah SWT sehingga tumbuh menjadi ‘mar’ah sholihah’ (wanita sholihah) yang senantiasa taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, patuh pada orang tuanya dan selalu berbakti kepada suaminya. Oleh sebab itulah, setelah kita mengetahui keutaman-keutaman Baginda Nabi Muhammad SAW di Sisi Allah SWT, maka demi untuk mengungkapkan ketulusan cinta kita yang sesungguhnya kepada Baginda Nabi Muhamnmad SAW, serta kebanggaan kita sebagai umat yang dikasihinya, dan sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah SWT atas anugerahnya yang paling agung ini., maka kita panggil saudara-saudara muslim kita untuk berkumpul di suatu majlis suci nan terhormat yang disitu dibacakan maulid agung Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Kita bacakan sirah/ sejarah perjalanan kehidupannya yang indah laksana mutiara yang tiada duanya. Kita lantunkan qashidah-qashidah dan puji-pujian yang mulia untuknya dengan hati dan jiwa yang meluap penuh dengan kegembiraan dan rindu yang mendalam kepadanya. Kita lepaskan segala pikiran duniawi. Yang ada saat itu adalah kita maksimalkan hati dan pikiran kita penuh dengan pengagungan dan kerinduan yang memuncak kepada Junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW dengan suasana yang penuh khidmat, ta’dhim, berpakaian sopan nan rapi serta memakai minyak wangi, bukhur atau wangi-wangian yang semerbak harum baunya, sehingga kita benar-benar bisa hudlur merasakan bahwa kita benar-benar telah bersimpuh dan menghadap di depannya. Dan Alhamdulillah, para habaib dan ulama kita telah menghadiahkan kepada kita rangkuman karangan mereka berupa kitab-kitab maulid yang sangat indah dan agung sekali yang didalamnya tercantum berbagai macam kemuliaan dan keagungan Baginda Nabi Muhammad SAW di Sisi Allah SWT yang disertai dengan data-data dari Ayat-ayat Kitab Suci Al-Qur’an dan hadis-hadis Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Diantaranya adalah:
شرف الأنام مولد Maulid Syaraful Anam,
مولد الديبعي Maulid Diba’ Lil-Imam Abdur Rahman Ad-Diba’i,
مولد سمط الدرر Maulid Simtud Duror Lil-Habib Al-‘Arif Billah Ali bin Muhammad Al-Habsyi
مولد الضياء اللامع Maulid Adl-Dliyaa’ul Laami’ Lil-Habib Ad’Da’i Ilallah Umar bin Hafidz, dan kitab-kitab maulid lainnya.
Yang mana apabila kita baca salah satu saja dari kitab-kitab maulid tersebut, insyaAllah kita akan mendapati keberkahan dan limpahan Rahmat Belas Kasih Sayang Allah SWT berkat Junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya para auliya’ dan ulama sholihin telah menganjurkan kepada kita agar melestarikan bacaan Kitab Maulid tersebut pada acara-acara pengantin (saat akan dilaksanakan akad nikah), pada acara khitan, pada saat mau perpindahan rumah, dan pada acara ‘Walimatut Tasmiyah’ yakni memberi nama pada seorang bayi yang telah lahir, agar acara tersebut dilimpahi keberkahan oleh Allah SWT. Dan seyogyanya pula kita jangan tergesa-gesa untuk berprasangka buruk kepada saudara-saudara kita kaum muslimin yang tidak menghadiri acara maulid Nabi Muhammad SAW , justru hendaknya kita berprasangka baik kepada mereka. Mungkin mereka ada kesibukan lain yang menghalangi untuk menghadirinya, atau ada kemungkinan mereka belum mengetahui keutamaannya. Maka di sinilah tugas kita untuk memberitahu tentang keutamaannya agar mereka bisa mendapati apa yang kita dapati dari keutamaan-keutamaan maulid tersebut. Kecuali bagi orang-orang yang terang-terangan ingkar dengan acara maulid Nabi Muhammad SAW, maka hal itu sangat berbahaya sekali baginya, dikhawatirkan dia tidak mendapatkan Rahmat dari Allah SWT. Karena Rahmat Allah SWT semua di alam semesta, datangnya adalah semata-mata melalui Baginda Nabi Muhammad SAW sebagaimana Firman Allah SWT;
وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين ) الأنبياء 107 (
Yang artinya kurang lebih“Sesungguhnya, tidaklah Kami (Allah SWT) mengutusmu (wahai Nabi Muhammad SAW) melainkan untuk (menjadi) Rahmat (Belas Kasih Sayang) bagi alam semesta”(Q.S. Al-Anbiya’ 107)
Dan bagi para panitia yang bertugas mulia untuk menyelenggarakan acara Maulid Nabi Muhammad SAW, maka demi untuk membahagiakan Baginda Rasulullah Muhammad SAW, sungguh sangat mulia sekali apabila mereka menyediakan juga tempat yang khusus bagi kaum wanita, sehingga mereka (para wanita) tidak berkumpul/berdesakan dengan laki-laki serta tidak dipandang oleh laki-laki yang bukan muhrimnya. Karena hal ini (kumpulnya laki-laki dan wanita yang bukan muhrimnya) adalah sangat mengecewakan Baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Dan hendaknya pula panitia tersebut tidak menerima sumbangan selain yang jelas-jelas diberikan dengan sukarela. Karena sumbangan yang diberikan dengan ikhlas maka akan menjadi barokah dan obat. Sebaliknya jika sumbangan tersebut datangnya dari orang yang terpaksa maka akan menjadi racun dan penyakit, apalagi kalau sumbangan tersebut dari uang haram. Sementara bagi para kaum wanita yang berhalangan hadir, juga bisa ikut andil dan ambil bagian dalam acara maulid tersebut, dengan membikin berbagai macam makanan, kue-kue dan minuman yang sekedarnya (tidak berlebihan/memaksakan di luar batas kemampuannya), dan diniati untuk menjamu kepada tamu-tamunya Rasulullah SAW . Karena mereka tidak hadir pada perayaan maulid, kecuali demi untuk mengagungkan dan cinta kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Dan bagi panitia yang betul-betul mencintai Baginda Nabi Muhammad SAW dengan setulus-tulusnya, hendaknya menyempurnakan acara tersebut dengan memanggil seorang alim yang sholih agar memberikan penjelasan khusus tentang keagungan dan kemuliaan Rasulullah Muhammad SAW, sehingga mauidloh-mauidlohnya bisa benar-benar bermanfaat bagi umat, khususnya pada generasi muda Islam agar mereka bisa benar-benar mengenal dengan sesungguhnya kepada keagungan pribadi Rasulullah Muhammad SAW, sampai kepribadian Baginda Rasululllah Muhammad SAW melekat di hati mereka dan mereka hanya mengidolakan Baginda Rasululllah Muhammad SAW dalam kehidupannya, sampai tergerak hatinya untuk bersemangat dan tulus meneladani serta mengikuti prilaku Baginda Rasulullah Muhammad SAW dalam menuju kepada keridloan Allah SWT. Maka, apabila hal itu tidak dilakukan oleh Da’i (penceramah) tersebut, apalagi kalau pidatonya dipenuhi dengan senda gurau yang bisa menghilangkan kharisma keagungan maulid Nabi Besar Muhammad SAW, sungguh hal itu akan mengecewakan baginda Nabi Muhammad SAW dan para hadirin (tamu-tamu Rasulullah maSAW), yang jauh-jauh hadir semata-mata hanya ingin mengenal sirah/sejarah Baginda Nabi Muhammad SAW. Maka mereka semua, baik panitia yang bekerja keras untuk menyukseskan acara maulid, atau para donator yang memberi infaq dengan ikhlas sukarela, ataupun yang datang meninggalkan segala urusan duniawinya, ataupun para panitia dan ibu-ibu/ wanita yang membuat makanan/minuman di dalam rumahnya untuk menjamu tamu-tamu Rasulullah Muhammad SAW, semuanya tanpa terkecuali akan mendapati segala keistimewaan-keistimewaan dan keberkahan-keberkahan Maulid Agung Baginda Nabi Muhammad SAW. Sabda Baginda Nabi Muhammad SAW;
من عظم مولدي كنت شفيعا له يوم القيامة
Yang artinya kurang lebih;“Bahwa sesungguhnya, barang siapa yang mengagungkan maulidku, maka kelak (pada hari kiamat) aku (Nabi Muhammad SAW, tidak akan mengecewakan mahabbahnya, namun aku) akan memberi syafaat kepadanya pada hari kiamat (agar diampuni dosa-dosanya sampai masuk sorganya Allah SWT)”.
Sebagaimana pula yang disebutkan pula oleh Imam Ibnu Hajar Al-Haitamiy di kitabnya An-Ni’matul Kubra ‘Alal-‘Aalam hal 9 :
قال
الإمام شهاب الدين أحمد بن حجر الهيتمي الشافعي في النعمة الكبري على
العالم ص 9قال الإمام محمد بن إدريس الشافعي رحمه الله : من جمع لمولد
النبي صلى الله عليه وسلم إخوانا وهيأ طعاما وأخلى مكانا وعمل إحسانا وصار
سببا لقراءته بعثه الله يوم القيامة مع الصديقين والشهداء والصالحين ويكون
في جنات النعيم
Yang artinya kurang lebih;“Imam Syafi’i Rahimahullah. berkata; barang siapa yang mengundang saudara-saudaranya untuk mengadakan Maulid Nabi Muhammad SAW, menyuguhkan makanan dan menyediakan tempat untuk mereka dengan ikhlas. Dan disitu dilaksanakan amalan-amalan/ bacaan-bacaan untuk mengagungkan Nabi Muhammad SAW. Maka orang tersebut (yang menjadi sebab untuk diadakannya Maulid Nabi Muhammad SAW), kelak pada hari kiamat akan dikumpulkan oleh Allah SWT beserta para shiddiqin, syuhada’ dan sholihin dan akan dimasukkan ke sorga Allah SWT yang dipenuhi dengan segala kenikmatan yang abadi”.
Dalam kitab yang sama hal 10 disebutkan;
قال
الإمام السري السقطي قدس الله سره : من قصد موضعا يقرأ فيه مولد النبي صلى
الله عليه وسلم فقد قصد روضة من رياض الجنة لأنه ما قصد ذلك الموضع إلا
لمحبة النبي صلى الله عليه وسلم وقد قال صلى الله عليه وسلم من أحبني كان
معي في الجنة
Yang artinya kurang lebih:“Imam Sirri As-Siqthiy Rahimahullah. berkata; barang siapa yang mendatangi tempat untuk merayakan Maulid Baginda Nabi Muhammad SAW, maka sesungguhnya dia telah menuju tempat yang merupakan taman diantara taman-taman sorga. Karena dia tidak menuju tempat tersebut kecuali karena cinta kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Karena sesungguhnya Baginda Nabi Muhammad SAW telah bersabda;
من أحبني كان معي في الجنة
“Sesungguhnya, barang siapa yang benar-benar tulus mencintaiku (Baginda Nabi Muhammad SAW), maka kelak dia akan di sorga bersamaku”.
Dalam kitab yang sama hal 10 disebutkan;
قال
الإمام جلال الدين السيوطي قدس الله سره ونور ضريحه :ما من بيت أو مسجد أو
محلة قرئ فيه مولد النبي صلى الله عليه وسلم إلا حفت الملائكة ذلك البيت
أوالمسجد أو المحلة وصلت الملائكة على أهل ذلك المكان وعمهم الله تعالى
بالرحمة والرضوان
Yang artinya kurang lebih:“Imam Jalaluddin As-Suyuthi Rahimahullah. Berkata; Sesungguhnya tempat mana saja, baik itu masjid, rumah ataupun tempat lainnya, di situ dibacakan maulid Baginda Nabi Muhammad SAW, maka seketika para malaikat akan datang mengelilingi tempat tersebut untuk mendoakan kepada seluruh orang yang hadir, sehingga Allah SWT melimpahkan Rahmat (Belas Kasih Sayang) dan Keridloan-Nya kepada mereka semua”.
Dan diantara tanda-tanda cinta kepada Baginda Nabi Muhammad SAW adalah sering menyebut namanya dengan selalu bersholawat kepadanya. Sebagaimana yang disebutkan oleh Seorang Waliyyullah Besar Al-‘Alim Al-‘Allamah Syeikh Ahmad bin Zaini Dahlan Al-Hasaniy di kitabnya As-Sirah Nabawiyyah juz 3 hal 106;
قال الشيخ أحمد بن
زيني دحلان الحسني في السيرة النبوية الجزء الثالث ص 106 ومن علامة محبته
صلى الله عليه وسلم كثرة ذكره وكثرة الصلاة عليه فمن أحب شيئا أكثر من
ذكره
Yang artinya kurang lebih;“Bahwa sesungguhnya diantara tanda orang yang benar-benar mencintai Baginda Nabi Muhammad SAW, adalah dia akan senantiasa menyebut namanya dan selalu bersholawat kepadanya. Karena orang yang mencintai sesuatu pasti dia akan selalu menyebut dan mengingatnya”.
Maka, marilah kita perbanyaki mengingat dan menyebut-nyebut sirah atau sejarah prilaku Junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW sebagai keteladanan utama kehidupan kita serta kita perbanyaki membaca sholawat dengan hudlur dan ta’dhim (mengagungkan) kepada Baginda Nabi Muhammad SAW…Karena banyak sekali hadis-hadis yang menerangkan bahwa sesungguhnya tidak ada penawar untuk membersihkan hati yang kotor sehingga menjadi baik kecuali dengan memperbanyaki bersholawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW dari hati yang penuh dengan cinta dan mengagungkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Syeikh Abdullah Sirajuddin di kitabnya Ash-Sholat ‘Alan-Nabiy SAW hal 110;
قال
الشيخ عبد الله سراج الدين في الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم ص
110روى ابن أبي شيبة وأبو الشيخ وغيرهما عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم " صلوا علي فإن الصلاة علي زكاة لكم
Yang artinya kurang lebih;“Baginda Rasulullah Muhammad `SAW bersabda; Perbanyakilah oleh kalian (hai umatku) membaca sholawat kepadaku. Karena sesungguhnya sholawat kalian kepadaku adalah untuk membersihkan diri kalian (dari sifat-sifat yang keji (sombong, ujub, riya, dengki, hasud dll..), bahkan bisa melebur dosa-dosa kalian.)”.
بالله
التوفيق والهداية . من يهد الله فلا مضل له ومن يضلله فلا هادي له .
وحسبنا الله ونعم الوكيل ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
Yang artinya kurang lebih;“Hanya Allah SWT yang memberi taufiq dan hidayah. (Sesungguhnya) barang siapa yang telah diberi petunjuk oleh Allah SWT, maka tidak ada seorangpun yang bisa menyesatkan, dan barang siapa yang ditaqdirkan tersesat oleh Allah SWT, maka tidak ada seorangpun yang bisa memberinya hidayah. (Sungguh) kami hanya pasrah kepada Allah SWT Dzat yang mencukupi kita semua, dan Dia-lah sebaik-baiknya Dzat yang mewakili.Dan tiada daya upaya dan kekuatan melainkan dengan izin Allah SWT..”
Dan apabila dalam rangkuman kami ini ada kesalahan dalam penulisan kata-kata ataupun kekhilafan dalam menerjemahkan lafadz, maka kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Semoga Allah SWT memberikan Taufiq, Hidayah serta kemudahan-Nya kepada kami agar bisa melanjutkan sebagian dari sejarah Baginda Rasulullah Muhammad SAW sebagai pelengkap kitab ini, dari lahirnya sampai akhir hayat Beliau Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Dan akan kami fokus dalam menceritakan agungnya peristiwa Isra’ Mi’raj Baginda Nabi Muhammad SAW. Dan kami tutup rangkuman kitab ini dengan sholawat kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW;
أللهم صل وسلم وبارك
على سيدنا محمد بقدر حبك فيه وزدنا يا مولانا حبا فيه وبجاهه عندك فرج عنا
ما نحن فيه إلهنا لا نسألك رد القضاء بل نسألك اللطف فيه وعلى آله وصحبه
عدد خلق الله بدوام ملك الله
Ya Allah, limpahkanlah selalu Sholawat (Rahmat Ta’dhim), Salam Sejahtera dan Keberkahan-Mu kepada Junjungan kami Baginda Nabi Muhammad SAW sebanyak Keagungan Cinta-Mu padanya. Dan anugerahilah kami untuk semakin meningkat kecintaan kami padanya. Ya Allah Sesembahan kami. Demi keagungan derajatnya di Sisi-Mu, lapangkanlah segala kesulitan yang menimpa kami. Ya Allah Tuhan kami. Sungguh kami tidak memohon untuk menolak Qodlo’ Qodar-Mu. Namun limpahkanlah keringanan dan Belas Kasih Sayang-Mu terhadap segala ketentuan/ketetapan-Mu kepada kami. Ya Allah limpahkanlah pula Sholawat, Salam dan Keberkahan-Mu kepada seluruh keluarga dan shahabat Baginda Nabi Muhammad SAW sebanyak bilangan makhluk-makhluk-Mu dan sekekal keabadian Kekuasaan-Mu……….
اللهم
صل على نورالأنوار وسر الأسرار وترياق الأغيار ومفتاح باب اليسار سيدنا
محمد المختار وآله الأطهار وأصحابه الأخيار عدد نعم الله وإفضاله
“Ya Allah, limpahkanlah selalu Sholawat (Rahmat Ta’dhim)-Mu kepada Junjungan kami Baginda Nabi Muhammad SAW, Nabi Agung yang sebagai sumber segala cahaya dan sebagai sumber segala rahasia alam malakut dan Nabi Agung yang sebagai obat/penyejuk hati dari sagala-galanya, dan sebagai kunci atas segala kemudahan. Beliaulah Baginda Nabi Muhammad SAW Kekasih-Mu yang telah Engkau pilih dari seluruh makhluk-Mu. Dan limpahkanlah pula Sholawat-Mu kepada para keluarganya yang suci nan mulia dan seluruh shahabatnya yang sangat jujur dan setia sebanyak anugerah yang Engkau limpahkan kepada semua makhluk-makhluk-Mu”.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته----
Diskusi : 0367 : Kajian Kitab Nurul Musthofa jld I bg VIIII (Tamat)
Dokumen : 0367 : Kajian Kitab Nurul Musthofa jld I bg VIIII (Tamat)
Belum ada Komentar untuk "0367 : Kajian Kitab Nurul Musthofa jld I bg VIIII (Tamat)"
Posting Komentar