0366 : Kajian Kitab Nurul Musthofa jld I bg VIII
Senin, 14 April 2014
Tulis Komentar
Begawan Sinting AlasRoban
NURUL MUSHTHOFA Karya Guru kami Alhabib Murtadlo Bin Abdulloh Alkaaf. jilid 1 Bagian 8 -----
Sungguh sangat beruntung kita sebagai umat Islam yang benar-benar mencintai Baginda Nabi Muhammad SAW dengan setulusnya. Maka, pada saat tiba ajal kita nanti, Baginda Nabi Muhammad SAW yang sangat kita cintai akan menolong kita dengan memohon kepada Allah SWT agar ditetapkan iman kita, diampuni segala dosa-dosa kita yang pernah kita lakukan dan diberi kemudahan menghadapi sakaratul maut. Bukan sekedar itu saja, bahkan pada saat menghadapi pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir di alam barzakh, Beliau akan menolong kita. Dan berkat pertolongannya, seketika Allah SWT akan menjadikan kuburan kita sebagai “Raudlatun Min Riyaadlil Jinaan”, yakni sebagai taman diantara taman-taman sorga. Begitu pula pada saat di padang Mahsyar, kita akan dipersilahkan untuk meminum air telaganya dan bertemu dengan Beliau Baginda Nabi Besar Muhammad Rasulullah SAW beserta para ahli baitnya, para sahabatnya, dan juga bersama para wali Allah SWT, para orang-orang sholihin dan bersama pula dengan orang-orang mukmin yang mencintainya. Dan seketika itu kita mendapati rasa aman. Tinggal menunggu saat tiba waktunya untuk masuk sorga bersama Rasulullah SAW, secara berbondong-bondong memasuki sorga Allah SWT yang dipenuhi dengan segala kenikmatan, keindahan, kedamaian, dan kebahagiaan yang kekal abadi selama-lamanya. Bahwa sesungguhnya, besarnya perhatian Baginda Rasulullah Muhammad SAW kepada kita, dan agungnya ketulusan mahabbah (Belas Kasih Sayang)nya yang sempurna kepada kita, sehingga kita bisa mendapati limpahan Rahmat (Belas Kasih Sayang) Allah SWT dan ampunan-Nya, adalah sangat banyak sekali data-data / dalilnya disebutkan dalam Kitab Suci Al-Qur’an, Al-Hadis serta kitab-kitab para ulama Ahlus Sunnah Wal-Jama’ah. Sebagian diantara dalil-dalil tersebut adalah Firman Suci Allah SWT dalam Kitab Suci Al-Qur’anul Kariim Surat At-Taubah ayat 128 ;
Yang artinya kurang lebih;“Sesungguhnya telah datang kepada kalian Seorang Rasul (Nabi Muhammad SAW), dari kaum kalian sendiri, (sungguh sangat) berat terasa olehnya (segala) penderitaan kalian, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagi kalian, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin..” (Q.S. At-Taubah 128).
Dan sebagaimana juga yang telah disebutkan oleh Syeikh Ibrahim Al-Bajuri dalam kitabnya Syarah Nadlom Burdah lil-Imam Abu Said Al-Bushiri hal 62 yang menerangkan Firman Qudsiy Allah SWT kepada Baginda Nabi Muhammad SAW sebagai bisyarah (berita gembira) agung untuk umatnya……..
Yang artinya kurang lebih;“(Berbahagialah engkau wahai Nabi Muhammad SAW, Demi permohonan engkau kepada-Ku), Sesungguhnya Aku (Allah SWT) sendiri yang akan senantiasa mencukupi umatmu pada saat mereka masih hidup di dunia, dan pada saat mereka meninggal dunia, dan pada saat mereka di alam barzakh, dan pada saat mereka dibangkitkan di padang mahsyar..”Dan juga telah disebutkan oleh Al-Imam Al-Habib Muhammad bin Ali bin Alawiy Khird Ba Alawiy Al-Husainiy dalam kitabnya Al-Ghurar hal 473 bahwa ;
Yang artinya kurang lebih;“Baginda Rasulullah Muhammad SAW bersabda; Bahwa sesungguhnya orang yang sungguh-sungguh mencintaiku dan keluargaku dengan tulus, akan mendapati limpahan Belas Kasih Sayang Allah SWT pada tujuh tempat yang situasi dan kondisinya penuh dengan segala petaka yang dahsyat menakutkan, yaitu pada saat menjelang ajal, pada saat di alam barzakh, pada saat bangkit dari kubur, pada saat pembagian kitab catatan amal, pada saat hisab (pertanggung jawaban amal perbuatan), pada saat mizan (ditimbangnya segala amal perbuatan), dan pada saat shirat (melewati titian/ jembatan) di atas neraka menuju sorga”.
Semua keutamaan ini, semata-mata adalah berkat permohonan Baginda Nabi Muhammad SAW untuk umatnya yang benar-benar tulus mencintainya dan juga cinta kepada ahli bait dan shahabatnya. Dan begitu pula disebutkan dalam kitab dan halaman yang sama;
Yang artinya kurang lebih;“(Baginda Rasulullah Muhammad SAW bersabda; (Sesungguhnya kelak pada hari kiamat), ahli bait (keluarga)ku dan umatku yang tulus mencintai mereka akan selalu berdampingan menuju telagaku bagaikan kedua jari ini (jari telunjuk dan tengah)”.Begitu pula yang telah disebutkan oleh Al-Imam Al-Hafidh Abul Fadll ‘Iyadl bin Musa Al-Yahshabiy dalam kitabnya Asy-Syifaa Bi Ta’riifi Huquuqil Mushthafa hal 157;
Yang artinya kurang lebih;“Shahabat Anas bin Malik Radliyallahu ‘Anhu berkata; Bahwa sesungguhnya ada seorang sahabat yang datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya; “Ya Rasulullah, kapankah kiamat akan tiba?”.Baginda Nabi SAW balik bertanya; “Apa yang telah kamu persiapkan untuk menghadapi hari kiamat?”.Shahabat tersebut berkata lagi; “Ya Rasulullah, aku tidak (mengandalkan) dengan banyaknya sholatku, banyaknya puasaku, banyaknya shodaqahku, namun (yang aku andalkan adalah) aku sungguh-sungguh mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya”. Maka Baginda Rasulullah SAW lantas menjawab; “(Ketahuilah olehmu wahai shahabat), sesungguhnya kamu kelak akan senantiasa bersama orang yang benar-benar kamu cintai".
Dan disebutkan pula dalam kitab tersebut di atas (Asy-Syifa) hal. 176
Yang artinya kurang lebih;“Bahwa sesungguhnya telah datang seorang shahabat kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW dan berkata; “Ya Rasulullah, sesungguhnya engkau lebih aku cintai dari segala-galanya. Di manapun aku berada, aku senantiasa rindu kepadamu dan ingin bertemu denganmu Ya Rasulullah. Namun setelah engkau wafat (kelak) dan aku juga meninggal dunia, sementara engkau telah berada di puncak sorga Firdaus yang tinggi bersama para Nabi, sedangkan aku, walaupun masuk sorga, apakah aku masih bisa menjumpaimu Ya Rasulullah..?...Maka turunlah Firman Allah SWT……… Surat An-Nisaa’ ayat 69.
Yang artinya kurang lebih;……….”Dan barang siapa yang menta’ati Allah SWT dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni’mat oleh Allah SWT, yaitu, Nabi-nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang yang sholeh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya..”(Q.S. An-Nisa’ 69).
Demikianlah anugerah-anugerah agung yang dilimpahkan Allah SWT kepada umat Islam yang benar-benar cinta kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Namun, sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Qodli ‘Iyadl dalam kitabnya Asy-Syifa hal 158 Bahwa orang yang benar-benar tulus mencintai Baginda Rasulullah Muhammad SAW, syaratnya harus mengikuti jejaknya, meneladani prilakunya, menghidupkan sunah ajaran dan syiarnya, mencintai ahli baitnya dan menghormati seluruh shahabatnya. Semoga kita semua termasuk orang yang benar-benar cinta sejati dengan tulus kepada Baginda Nabi Muhammad SAW beserta seluruh ahli bait dan shahabatnya serta bisa meneladani prilaku dan jejak-jejak mereka…
……..Ya Allah Tuhan kami, anugerahilah kami semua untuk bisa mencintai dengan sesungguh-sungguhnya kepada Junjungan kami Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, dan kepada seluruh ahli baitnya yang suci nan mulia, dan kepada seluruh sahabatnya. Ya Allah, anugerahilah kami kelak pada hari kiamat berada di bawah naungan bendera Junjungan kami Baginda Nabi Muhammad SAW, dan masukkanlah kami ke sorga-Mu beserta rombongan para Nabi, para shiddiqin, para syuhada’ dan shalihin. Karena, merekalah teman-teman sejati yang sesungguhnya. Ya Allah…Limpahkanlah Sholawat dan Salam-Mu kepada Junjungan kami Baginda Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan shahabatnya. Ya Allah… Sungguh segala puji hanya bagi-Mu semata Ya Allah Tuhan alam semesta…..”
Diskusi : 0366 : Kajian Kitab Nurul Musthofa jld I bg VIII
Dokumen : 0366 : Kajian Kitab Nurul Musthofa jld I bg VIII
NURUL MUSHTHOFA Karya Guru kami Alhabib Murtadlo Bin Abdulloh Alkaaf. jilid 1 Bagian 8 -----
Sungguh sangat beruntung kita sebagai umat Islam yang benar-benar mencintai Baginda Nabi Muhammad SAW dengan setulusnya. Maka, pada saat tiba ajal kita nanti, Baginda Nabi Muhammad SAW yang sangat kita cintai akan menolong kita dengan memohon kepada Allah SWT agar ditetapkan iman kita, diampuni segala dosa-dosa kita yang pernah kita lakukan dan diberi kemudahan menghadapi sakaratul maut. Bukan sekedar itu saja, bahkan pada saat menghadapi pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir di alam barzakh, Beliau akan menolong kita. Dan berkat pertolongannya, seketika Allah SWT akan menjadikan kuburan kita sebagai “Raudlatun Min Riyaadlil Jinaan”, yakni sebagai taman diantara taman-taman sorga. Begitu pula pada saat di padang Mahsyar, kita akan dipersilahkan untuk meminum air telaganya dan bertemu dengan Beliau Baginda Nabi Besar Muhammad Rasulullah SAW beserta para ahli baitnya, para sahabatnya, dan juga bersama para wali Allah SWT, para orang-orang sholihin dan bersama pula dengan orang-orang mukmin yang mencintainya. Dan seketika itu kita mendapati rasa aman. Tinggal menunggu saat tiba waktunya untuk masuk sorga bersama Rasulullah SAW, secara berbondong-bondong memasuki sorga Allah SWT yang dipenuhi dengan segala kenikmatan, keindahan, kedamaian, dan kebahagiaan yang kekal abadi selama-lamanya. Bahwa sesungguhnya, besarnya perhatian Baginda Rasulullah Muhammad SAW kepada kita, dan agungnya ketulusan mahabbah (Belas Kasih Sayang)nya yang sempurna kepada kita, sehingga kita bisa mendapati limpahan Rahmat (Belas Kasih Sayang) Allah SWT dan ampunan-Nya, adalah sangat banyak sekali data-data / dalilnya disebutkan dalam Kitab Suci Al-Qur’an, Al-Hadis serta kitab-kitab para ulama Ahlus Sunnah Wal-Jama’ah. Sebagian diantara dalil-dalil tersebut adalah Firman Suci Allah SWT dalam Kitab Suci Al-Qur’anul Kariim Surat At-Taubah ayat 128 ;
لقد جاءكم رسول من أنفسكم عزيز عليه ما عنتم حريص عليكم بالمؤمنين رءوف رحيم ( التوبة 128 )
Yang artinya kurang lebih;“Sesungguhnya telah datang kepada kalian Seorang Rasul (Nabi Muhammad SAW), dari kaum kalian sendiri, (sungguh sangat) berat terasa olehnya (segala) penderitaan kalian, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagi kalian, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin..” (Q.S. At-Taubah 128).
Dan sebagaimana juga yang telah disebutkan oleh Syeikh Ibrahim Al-Bajuri dalam kitabnya Syarah Nadlom Burdah lil-Imam Abu Said Al-Bushiri hal 62 yang menerangkan Firman Qudsiy Allah SWT kepada Baginda Nabi Muhammad SAW sebagai bisyarah (berita gembira) agung untuk umatnya……..
أنا لهم ما عاشوا وأنا لهم إذا ماتوا وأنا لهم في القبوروأنا لهم في النشور
Yang artinya kurang lebih;“(Berbahagialah engkau wahai Nabi Muhammad SAW, Demi permohonan engkau kepada-Ku), Sesungguhnya Aku (Allah SWT) sendiri yang akan senantiasa mencukupi umatmu pada saat mereka masih hidup di dunia, dan pada saat mereka meninggal dunia, dan pada saat mereka di alam barzakh, dan pada saat mereka dibangkitkan di padang mahsyar..”Dan juga telah disebutkan oleh Al-Imam Al-Habib Muhammad bin Ali bin Alawiy Khird Ba Alawiy Al-Husainiy dalam kitabnya Al-Ghurar hal 473 bahwa ;
قال
الإمام الحبيب محمد بن علي بن علوي خرد باعلوي الحسيني في الغرر ص 473قال
النبي صلى الله عليه وسلم حبي وحب أهل بيتي نافع في سبعة مواطن أهوالهن
عظيمة عند الوفاة وعند القبر وعند النشر وعند الكتاب وعند الحساب وعند
الميزان وعند الصراط
Yang artinya kurang lebih;“Baginda Rasulullah Muhammad SAW bersabda; Bahwa sesungguhnya orang yang sungguh-sungguh mencintaiku dan keluargaku dengan tulus, akan mendapati limpahan Belas Kasih Sayang Allah SWT pada tujuh tempat yang situasi dan kondisinya penuh dengan segala petaka yang dahsyat menakutkan, yaitu pada saat menjelang ajal, pada saat di alam barzakh, pada saat bangkit dari kubur, pada saat pembagian kitab catatan amal, pada saat hisab (pertanggung jawaban amal perbuatan), pada saat mizan (ditimbangnya segala amal perbuatan), dan pada saat shirat (melewati titian/ jembatan) di atas neraka menuju sorga”.
Semua keutamaan ini, semata-mata adalah berkat permohonan Baginda Nabi Muhammad SAW untuk umatnya yang benar-benar tulus mencintainya dan juga cinta kepada ahli bait dan shahabatnya. Dan begitu pula disebutkan dalam kitab dan halaman yang sama;
قال النبي صلى الله عليه وسلم يرد الحوض أهل بيتي ومن أحبهم من أمتي كهاتين السبابتين
Yang artinya kurang lebih;“(Baginda Rasulullah Muhammad SAW bersabda; (Sesungguhnya kelak pada hari kiamat), ahli bait (keluarga)ku dan umatku yang tulus mencintai mereka akan selalu berdampingan menuju telagaku bagaikan kedua jari ini (jari telunjuk dan tengah)”.Begitu pula yang telah disebutkan oleh Al-Imam Al-Hafidh Abul Fadll ‘Iyadl bin Musa Al-Yahshabiy dalam kitabnya Asy-Syifaa Bi Ta’riifi Huquuqil Mushthafa hal 157;
قال الحافظ أبو الفضل عياض
بن موسى اليحصبي في الشفا بتعريف حقوق المصطفى ص 150عن أنس رضي الله عنه
أن رجلا أتى النبي صلى الله عليه وسلم فقال متى الساعة يا رسول الله ؟ قال
ما أعددت لها ؟ قال ما أعددت لها من كثير صلاة ولا صوم ولا صدقة ولكني
أحب الله ورسوله قال أنت مع من أحببت
Yang artinya kurang lebih;“Shahabat Anas bin Malik Radliyallahu ‘Anhu berkata; Bahwa sesungguhnya ada seorang sahabat yang datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya; “Ya Rasulullah, kapankah kiamat akan tiba?”.Baginda Nabi SAW balik bertanya; “Apa yang telah kamu persiapkan untuk menghadapi hari kiamat?”.Shahabat tersebut berkata lagi; “Ya Rasulullah, aku tidak (mengandalkan) dengan banyaknya sholatku, banyaknya puasaku, banyaknya shodaqahku, namun (yang aku andalkan adalah) aku sungguh-sungguh mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya”. Maka Baginda Rasulullah SAW lantas menjawab; “(Ketahuilah olehmu wahai shahabat), sesungguhnya kamu kelak akan senantiasa bersama orang yang benar-benar kamu cintai".
Dan disebutkan pula dalam kitab tersebut di atas (Asy-Syifa) hal. 176
وروي
أن رجلا أتى النبي صلى الله عليه وسلم فقال يا رسول الله لأنت أحب إلي من
أهلي ومالي وأني لأذكرك فما أصبر حتى أجيء فأنظر إليك وإني ذكرت موتي وموتك
فعرفت أنك إذا دخلت الحنة رفعت مع النبيين وإن دخلتها لا أراك فأنزل الله
تعالى- ومن يطع الله والرسول فأولئك مع الذين أنعم الله عليهم من النبيين
والصديقين والشهداء والصالحين وحسن أولئك رفيقا – النساء 69
Yang artinya kurang lebih;“Bahwa sesungguhnya telah datang seorang shahabat kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW dan berkata; “Ya Rasulullah, sesungguhnya engkau lebih aku cintai dari segala-galanya. Di manapun aku berada, aku senantiasa rindu kepadamu dan ingin bertemu denganmu Ya Rasulullah. Namun setelah engkau wafat (kelak) dan aku juga meninggal dunia, sementara engkau telah berada di puncak sorga Firdaus yang tinggi bersama para Nabi, sedangkan aku, walaupun masuk sorga, apakah aku masih bisa menjumpaimu Ya Rasulullah..?...Maka turunlah Firman Allah SWT……… Surat An-Nisaa’ ayat 69.
ومن يطع الله والرسول فأولئك مع الذين أنعم الله عليهم من النبيين والصديقين والشهداء والصالحين وحسن أولئك رفيقا – النساء 69
Yang artinya kurang lebih;……….”Dan barang siapa yang menta’ati Allah SWT dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni’mat oleh Allah SWT, yaitu, Nabi-nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang yang sholeh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya..”(Q.S. An-Nisa’ 69).
Demikianlah anugerah-anugerah agung yang dilimpahkan Allah SWT kepada umat Islam yang benar-benar cinta kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Namun, sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Qodli ‘Iyadl dalam kitabnya Asy-Syifa hal 158 Bahwa orang yang benar-benar tulus mencintai Baginda Rasulullah Muhammad SAW, syaratnya harus mengikuti jejaknya, meneladani prilakunya, menghidupkan sunah ajaran dan syiarnya, mencintai ahli baitnya dan menghormati seluruh shahabatnya. Semoga kita semua termasuk orang yang benar-benar cinta sejati dengan tulus kepada Baginda Nabi Muhammad SAW beserta seluruh ahli bait dan shahabatnya serta bisa meneladani prilaku dan jejak-jejak mereka…
أللهم
اجعلنا من الصادقين في حبك وحب نبيك سيدنا وحبيبنا وقرة أعيننا محمد صلى
الله عليه وسلم وحب آل بيته الطيبين المطهرين وحب أصحابه أجمعين واحشرنا
معهم تحت لواء سيد الأولين والآخرين وأدخلنا الجنة مع النبيين والصديقين
والشهداء والصالحين وحسن أولئك رفيقا وصلى الله على سيدنا محمد النبي الآمي
وعلى آله وصحبه أجمعين وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
……..Ya Allah Tuhan kami, anugerahilah kami semua untuk bisa mencintai dengan sesungguh-sungguhnya kepada Junjungan kami Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, dan kepada seluruh ahli baitnya yang suci nan mulia, dan kepada seluruh sahabatnya. Ya Allah, anugerahilah kami kelak pada hari kiamat berada di bawah naungan bendera Junjungan kami Baginda Nabi Muhammad SAW, dan masukkanlah kami ke sorga-Mu beserta rombongan para Nabi, para shiddiqin, para syuhada’ dan shalihin. Karena, merekalah teman-teman sejati yang sesungguhnya. Ya Allah…Limpahkanlah Sholawat dan Salam-Mu kepada Junjungan kami Baginda Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan shahabatnya. Ya Allah… Sungguh segala puji hanya bagi-Mu semata Ya Allah Tuhan alam semesta…..”
Diskusi : 0366 : Kajian Kitab Nurul Musthofa jld I bg VIII
Dokumen : 0366 : Kajian Kitab Nurul Musthofa jld I bg VIII
Belum ada Komentar untuk "0366 : Kajian Kitab Nurul Musthofa jld I bg VIII"
Posting Komentar