0315 : Air Yang Terkena Najis Tapi Tidak Berubah Warna

0314:AIR YG TERKENA NAJIS TPI TDAK SAMPAI BERUBAH WARNA & HUKUM MEMANDANG LAWAN JENIS

TANYA
 
Seputih Kertas > FORSIL ASWAJA NUSANTARA


Assalaamu'alaik um.. Mau tnya, 1.misal air dalam bak kurang dari dua kullah kejatuhan najis,tetapi air itu tidak berubah warna,rasa,baunya.. Apakah hukum air itu? 2.sebenarnya boleh tidak, seorang cwo memandang wajah seorang cwe..(memandang karena senang melihat cwe cantik)..? Trmkasih..
JAWAB

Hakam Ahmed ElChudrie

و قال مالك رحمه الله تعالى: الماء القليل لا ينجس إلا بالتغير كالكثير وهو وجه في مذهبنا واختاره الروياني وفي قول قديم أن الماء الجاري لا ينجس إلا بالتغير واختاره جماعة منهم الغزالي والبيضاوي في كتابه غاية القصوى وهو قوي من حيث النظر لأن دلالة {خلق الله الماء طهوراً} دلالة نطق وهي أرجح من دلالة المفهوم في قوله عليه الصلاة والسلام: { إذا بلغ الماء قلتين} الحديث. (كفاية الأخيار ج 1 ص 11)

 imam malik telah berkata; air sedikit tidak akan bisa menjadi najis kecuali jika mengalami perubahan, seperti hanya air banyak. pendapat imam malik tersebut merupakan salah satu wajah (pendapat) dalam mazhab kita (syafi'iyyah), dan pendapat itu dipilih oleh al-Rauyani. dalam qaul qadim dijelaskan, bahwa air yang mengalir tidak bisa menjadi najis kecuali ketika mengalami perubahan. qaul tersebut dipiih oleh sekelompok ulama' diantaranya al-Ghazali dan al-Baidlawi dalam kitabnya yang berjudul Ghayah al-Qashwa, dan pendapat itu adalah pendapat yang kuat bila dilihat dari segi penganalisisan karena petunjuk dalam (خلق الله الماء طهوراً) merupakan dilalah nuthqi yang lebih diunggulkan bila dibandingkan dengan dilalah mafhum (pemahaman) dalam sabda nabi

 (إذا بلغ الماء قلتين)قَالَ ابْنُ حَجَرٍ : اخْتَارَ كَثِيرُونَ مِنْ أَصْحَابِنَا مَذْهَبَ مَالِكٍ أَنَّ الْمَاءَ لَا يَنْجُسُ إلَّا بِالتَّغَيُّرِ أَيْ : إنْ قَلَّ ، وَكَأَنَّهُمْ نَظَرُوا لِلتَّسْهِيلِ عَلَى النَّاسِ ، وَإِلَّا فَالدَّلِيلُ صَرِيحٌ فِي التَّفْصِيلِ كَمَا تَرَى. (حاشية البجيرمي على المنهج ج 1 ص 108) 

Ibnu Hajar telah berkata: banyak ulama' dari ashab kitab (mazhab Syafi'i) telah memilih pendapat dari mazhab Maliki yang mengatakan bahwa air tidak akan bisa menjadi najis kecuali ketika air itu mengalami perubahan, artinya meskipun air itu sedikit. seakan-akan mereka (para ulama) telah melihat untuk membuat mudah umat manusia. jika memang tidak demikian, maka dalil telah menjelaskan pada pentafshilan seperti yang telah kalian lihat.


Hasanul Zain
Ini 'Ibaroh untuk no 2

.ﻭﻷﻧﻪ ﺇﺫﺍ ﺣﺮﻡ ﻧﻈﺮ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺇﻟﻰ ﻋﻮﺭﺓ ﻣﺜﻠﻬﺎ ﻓﺄﻭﻟﻰ ﺍﻟﺮﺟﻞ ( ﻭﻛﺬﺍ ﻭﺟﻬﻬﺎ ) ﺃﻭ ﺑﻌﻀﻪ ﻭﻟﻮ ﺑﻌﺾ ﻋﻴﻨﻬﺎ ( ﻭﻛﻔﻬﺎ ) ﺃﻱ ﻛﻞ ﻛﻒ ﻣﻨﻬﺎ ، ﻭﻫﻮ ﻣﻦ ﺭﺃﺱ ﺍﻷﺻﺎﺑﻊ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﻌﺼﻢ ( ﻋﻨﺪ ﺧﻮﻑ ﻓﺘﻨﺔ ) ﺇﺟﻤﺎﻋﺎ ﻣﻦ ﺩﺍﻋﻴﺔ ﻧﺤﻮ ﻣﺲ ﻟﻬﺎ ﺃﻭ ﺧﻠﻮﺓ ﺑﻬﺎ ﻭﻛﺬﺍ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻨﻈﺮ ﺑﺸﻬﻮﺓ ﺑﺄﻥ ﻳﻠﺘﺬ ﺑﻪ ﻭﺇﻥ ﺃﻣﻦ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻗﻄﻌﺎ ( ﻭﻛﺬﺍ ﻋﻨﺪ ﺍﻷﻣﻦ ) ﻣﻦ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻓﻴﻤﺎ ﻳﻈﻨﻪ ﻣﻦ ﻧﻔﺴﻪ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺷﻬﻮﺓ ( ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺼﺤﻴﺢ ) ﻭﻭﺟﻬﻪ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺑﺎﺗﻔﺎﻕ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻋﻠﻰ ﻣﻨﻊ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ ﺃﻥ ﻳﺨﺮﺟﻦ ﺳﺎﻓﺮﺍﺕ ﺍﻟﻮﺟﻮﻩ ﻭﺑﺄﻥ ﺍﻟﻨﻈﺮ ﻣﻈﻨﺔ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻭﻣﺤﺮﻙ ﻟﻠﺸﻬﻮﺓ ، ﻓﺎﻟﻼﺋﻖ ﺑﻤﺤﺎﺳﻦ ﺍﻟﺸﺮﻳﻌﺔ ﺳﺪ ﺍﻟﺒﺎﺏ ﻭﺍﻹﻋﺮﺍﺽ ﻋﻦ ﺗﻔﺎﺻﻴﻞ ﺍﻷﺣﻮﺍﻝ ﻛﺎﻟﺨﻠﻮﺓ ﺑﺎﻷﺟﻨﺒﻴﺔ ، ﻭﺑﻪ ﺍﻧﺪﻓﻊ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺑﺄﻧﻪ ﻏﻴﺮ ﻋﻮﺭﺓ ﻓﻜﻴﻒ ﺣﺮﻡ ﻧﻈﺮﻩ ؛ ﻷﻧﻪ ﻣﻊ ﻛﻮﻧﻪ ﻏﻴﺮ ﻋﻮﺭﺓ ﻧﻈﺮﻩ ﻣﻈﻨﺔ ﻟﻠﻔﺘﻨﺔ ﺃﻭ ﺍﻟﺸﻬﻮﺓ نهاية المحتاج الموسوعة الشاملة

Intinya menurut pemahaman saya, Haram hukumnya melihat Wajah & Telapak tangan wanita bila tanpa adanya hajat (Khitbah) meski sekalipun aman dari Fitnah dan tanpa disertai Syahwat

Diskusi :  https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/300749656730098/

Dokumen : https://www.facebook.com/notes/forsil-aswaja-nusantara/0314air-yg-terkena-najis-tpi-tdak-sampai-berubah-warna-hukum-memandang-lawan-jen/303270929811304

Forsil Aswaja

Tujuan didirikannya Group Forsil Aswaja Nusantara adalah untuk memelihara, melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam yang berhaluan Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah dengan menganut salah satu dari madzhab yang empat (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali) serta mempersatukan langkah para 'Ulama beserta pengikut-pengikutnya dan melakukan kegiatan-kegiatan Majelis Ta'lim dan Silaturahmi yang bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan mayarakat, kemajuan bangsa dan ketinggian harkat serta martabat manusia.

Bagikan Artikel ini