0296 : Hukum Mendengarkan / Menonton dan Memainkan Musik

Lestari Pencari Ridho Illahi
assalamualaikum,,gimana hukumnya bila seorg itu sdh tau tentang haram dn larangan tp msh tdk peduli alias cuek??contoh sy pribadi lah.kan katanya musik haram,,tp kadang klo di tv ada musik sy msh menikmati dn  malah ikut2an bersenandung.apakah sy termasuk munafik??
Jawab    :

Ahmad Rifa'i
 

Soal keharaman musik terjadi khilaf antar beberapa ulama, sedangkan alat musik seperti rebana dibolehka, hal ini sesuai dg hadits:

أَعْلِنُوا هَذَا النِّكَاحَ وَاجْعَلُوهُ فِي الْمَسَاجِدِوَاضْرِبُوا عَلَيْهِ الدُّفُوفَ

“Perlihatkanlah pernikahan ini, dan jadikanlah di dalam masjid serta pukullah terbang”.


tapi ketika terjadi khilaf yg mana lebih banyak yg mengharaman, alangkah lebih bagus ditinggalkan. sedang
mayoritas para ulama (yg mengharamkan musik), karena dikhawatirkan kita akan terbuai sehingga kita terlena dan melupakan urusan agama

diantaranya hadit ini yg menjadi patokan para ulama: hadit yg diriwayatkan dari AbiDawud dan Ibn Hibban;


إنَّ اللَّهَ حَرَّمَ الْخَمْرَ وَالْمَيْسِرَ وَالْكُوبَةَ
 

“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan khamr, judi dan kubah.”

juga hadits riwayat Abi Umamah;


إنَّ اللَّهَ تَعَالَى بَعَثَنِي رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ وَأَمَرَنِي بِمَحْقِ الْمَعَازِفِ وَالْمَزَامِير
 

“Sesungguhnya Allah mengutusku sebagai rahmat sekalian alam. Dia memerintah padaku memusnahkan ma’azif (alat musik) dan seruling-seruling”.

juga hadits riwayat Abi Umamah;


إنَّ اللَّهَ تَعَالَى بَعَثَنِي رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ وَأَمَرَنِي بِمَحْقِ الْمَعَازِفِ وَالْمَزَامِير
 

“Sesungguhnya Allah mengutusku sebagai rahmat sekalian alam. Dia memerintah padaku memusnahkan ma’azif (alat musik) dan seruling-seruling”.


AghitsNy Robby


 Batasan alat musik yg diharamkan adalah :
-Yang sudah di nash dalam hadits.
-Menjadi syi’ar (ciri khas) ahli fasiq..
-Menimbulkan gerak spontan (tathrib) ketika dimainkan sendirian.


Referensi :
Ittihaf Al Sadah Al Muttaqin, Juz VI Hal. 471.
Hamisy Ittihaf Al Sadah Al Muttaqin, Juz VI Hal. 502-503.
Al Zawajir, Juz II Hal. 337.
Al Zawajir, Juz II Hal. 340-349.


Ibarat :


1- وفي إتحاف السادة المتقين جزء 6 ص 471 ما نصه :
فسماع

هذه الأصوات يستحيل أن يحرم لكونها طيبة او موزونة فلا ذاهـب الى تحريم
صوت العندليب وسائر الطيور ولا فرق بين حنجرة وحنجرة ولا بين جماد وحيوان
فينبغى أن يقاس على صوت العندليب الاصوات الخارجة من سائر الاجسام باختيار
الادميى كالذى يخرج من حلقه او من القضيب والطبل والدف وغيره ولا يستثنى من
هذه الا الملاهـى والاوتار والمزامير التى ورد الشرع بالمنع منها لا
للذتها إذ لو كان للذة لقيس عليها كل ما يلتذ به الانسان. إهـ
2-وفي بغية المسترشدين ص 284
واما
ضرب الخشب بعضه علي بعض فقد نقل سم حرمته كالضرب بالصافا قتين وهما قطعتا
صفر تضرب احداهما علي الأخرى ويسمي الصنجي وأفتى إبن حجر بحرمة ضرب الاقلام
عليالصين وضرب قطعة منه عليالأخرى وبالجملة فكل ذلك اما حرام أو مكروه أو
خلاف الأولى
-3وفى هامش إتحاف السادة المتقين جزء 6 ص 502 - 503 ما نصه :
العارض
الثانى فى الالة بان تكون من شعار أهل الشرب او المخنثين وهي المزامير
والاوتار وطبل الكوبة فهذه ثلاثة انواع ممنوعة وما عدا ذلك يبقى على أصل
الإباحة كالدف وإن كان فيه الجلاجل وكالطبل والشاهين والضرب بالقضيب وسائر
الآلات .اهـ
4- وفي الزواجر جزء 2 ص 340 مانصه :
وفي
الحاوي : الملاهي إما حرام كعود وطنبور ومعزفة وطبل ومزمار وما ألهي بصوت
مطرب إذا انفرد أومكروه ما يزيد الغناء طربا ولم يطرب منفردا كالصنج والقصب
فيكره مع الغناء لاوحده أومباح وهو ما خرج عن آلة الطرب إلي إنذار كالبوق
وطبل الحرب أولمجمعة وإعلان كالدف في النكاح إهـ.


jadi kesimpulan dari keterangan diatas : hukum memainkan alat musik atau mendengarkannya adalah tafsil: tergantung apa alat musiknya dan akibat yg ditimbulkannya. seperti yg sudah dijelaskan diatas. adapun mengenai kasus diatas adalah mendengarkan musik lewat tv maka hukumnya seperti mendengar lewat radio yaitu BOLEH..selama tidak mengandung dan mengundang hal2 yg diharamkan.

BOLEH karena mendengar dari tv bukan mendengar ain suaranya atau suara aslinya tapi udah disaring dg berbagai macam saringan yg saya sendiri ga ngerti. dikiyaskan pada kasus melihat aurat di foto selama ga ada syahwat.

ini kesimpulan dari jawaban guru kami almaghfurlah almu'allim KH.Muhammad Syafi'i Hadzamy hanya

saja mendengarkan musik yg tidak bermanfaat itu menunjukan kurang baiknya kualitas keislaman seseorang maka lebih baik ditinggalkan.

sebagaimana di hadits:


من حسن اسلام المرء تركه ما لا يعنيه
 

" diantara yg menunjukan kualitas keislaman seseorang adalah meninggalkan yg ga bermanfaat untuk dirinya"
KESIMPULAN JAWABAN KASUS DIATAS:

hukum musik di tv:
- dari segi musik yg bukan ainnya: BOLEH
- dari segi menontonnya: HARAM

illat keharamanya :
kalo menonton berarti ridlo bil ma'siyat yg dilakukan orang yg ditonton.
rido dgn ma'siyat= HARAM
seperti yg dijelaskan bib muthohar
Muhammad Al-Muthohhar


al'afwu,, nambah sak ndulit... rukhsoh buat para asatidz... ^^

walaupun melihat dari tv, kaset, vcd, dvd, itu adalah hanya hikayah (menceritakan) daripada shout (suara) musik tersebut,, yang mana hukumnya berbeda dengan mendengarkan secara langsung ('ainus shout),,  akan

tetapi ma'shiyatul qolby (ma'shiyat hati) tidak bisa terlepas,, jangan lupa dengan ma'shiyatul qolby,, ma'shiyatul qolby sering dilupakan dengan orang-orang,,  kenapa saya katakan itu termasuk ma'shiyatul qolby,,?? jawabannya karen dengan kita melihatnya berarti kita ridho dengan kema'shiyatan mereka para pemain musik (yang diharamkan),,  jika ada yang bertanya sama saya "saya melihatnya dengan hati yang mengingkarinya beb",,saya jawab: anda telah membohongi hati anda sendiri dan anda telah membohongi Allah ta'ala,, bagaimana bisa terwujud inkar dalam hati tapi anda menyaksikannya,,???

wallahu a'lam bis showab...

Link Diskusi  :  https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/247475188724212/
Dokumen : https://www.facebook.com/notes/forsil-aswaja-nusantara/0296-hukum-mendengarkan-menonton-memainkan-musik/284438245027906
Forsil Aswaja Tujuan didirikannya Group Forsil Aswaja Nusantara adalah untuk memelihara, melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam yang berhaluan Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah dengan menganut salah satu dari madzhab yang empat (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali) serta mempersatukan langkah para 'Ulama beserta pengikut-pengikutnya dan melakukan kegiatan-kegiatan Majelis Ta'lim dan Silaturahmi yang bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan mayarakat, kemajuan bangsa dan ketinggian harkat serta martabat manusia.

Belum ada Komentar untuk "0296 : Hukum Mendengarkan / Menonton dan Memainkan Musik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel