0240 : APAKAH SESEORANG BISA MEMBERIKAN BERKAH KEPADA ORANG LAIN?

Al Faqir Namaku Antok

TANYA :
apakah seseorang bisa memberikan berkah kepada orang lain..???

JAWAB :
bisa ,buktinya dengan memandang wajah Orang-orang Shalih membuat hati kita sejuk dan mengingatkan kita kepada Allah

itu baru memandang ,,kalo mencintainya sama halnya kita mencintai Hamba-hmba pilihan yang dicintai Allah ,,
Bukankah Kanjeng Nabi Pernah Bersabda dlm sebuah hadist "keberkahan ada pada ulama-ulama kalian."
keberkahan dr Orang tua jg diriwayatkan dalam Hadist luhur.
jadi Jawabnya bisa.
karena kita mencintai sosok-sosok luhur yang mencintai dan dicintai Allah.
bahkan terhadap pelaku maksiat pun bisa juga membuka pintu keberkahan untuk kita jika bisa memperbaiki akhlaknya dan mengajaknya kembali Istiqomah dijalan yang di Ridhoi Allah.
Keberkahan bisa juga dari sikap luhur doa saling mendoakan
doa itu sangat bermanfaat baik itu untuk diri maupun yg didoakan ,.. kan doa kita turut diaminkan malaikat sehingga berkah untuk yang berdoa maupun yang didoakan.
sungguh tiada hadiah lebih agung dari doa, Baginda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
"Tiadalah seorang muslim berdoa untuk saudara muslimnya kecuali malaikat berkata : amin dan bagimu seperti doamu pada saudaramu." (Shahih Muslim)
keberkahan itu turunnya dari Allah melalui wasilah kepada siapapun yg dikehendaki-Nya.
keberkahan mutlak hanya ada dalam genggaman Allah dan hanya Allah lah yg berhak memberi keberkahan.. dengan merujuk pada firman Allah Subhanahu wata’ala berikut ini :

تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, (QS. Al Mulk (67) :1)
tidak ada satu makhluk pun yg bisa memberi keberkahan kepada siapapun kecuali manusia itu hanya menjadi Wasilah saja atas keberkahan yg Allah berikan
Dengan kehendak dan kuasa-Nya pula kita diajari untuk mencari keberkahan melalui Para Nabi dan Rasul-Nya Khususnya junjungan kita Sayyidina Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam yang menjadi wasilah turunnya Rahmat Allah bagi semesta alam ini ,melalui para Syuhada dan para Shalihin ,melalui para ulama ,orang tua kita dan saudara-saudara kita sesama muslim bahkan dengan menyayangi seluruh makhluk Ciptaan-Nya pun bisa jadi wasilah pembuka pintu Keberkahan dari Allah untuk diri kita yang DHOIF ini.

kalo menurut pendapat saya yang Awam dan Dhoif ini mungkin maksud penulis menitik beratkan pada Pencipta dan Pemilik Wasilah tersebut yaitu ALLAH ,,bisa itupun atas seijin Allah itupun sudah dijelaskan dibawahnya oleh penulis,,,bukankah siapapun yang menjadi wasilah itu ciptaan dan milik Allah juga.

Berbicara soal WASILAH, menurut saya pribadi bermakna: bagaimana seorang manusia menggunakan wasilah (milik ALLAH)/ berwasilah dalam melaksanakan munajat kepada atau beribadat menyembah ALLAH SWT.

Dalam banyak tulisan yang saya pernah baca di internet, semua memaknai wasilah itu adalah manusia, baik itu golongan Nabi/Rasul/Aulia/Mursyid, dll. Ada pula yang memaknai wasilah adalah perantara, jadi akhirnya sang Nabi/Rasul/Aulia/Mursyid adalah berperan sebagai wasilah/perantara bagi manusia yang bermunajat kepada ALLAH SWT, atau beribadat menyembah ALLAH SWT... Wasilah itu ibarat jalan yang memang sudah ditetapkan ALLAH melalui konsep Nurun Ala Nurin-Nya

Saya menemukan sebuah kajian mendalam soal ini. Kesimpulan yang saya dapat:
1. Dalam bermunajat kepada ALLAH SWT Wajib adanya wasilah (milik) ALLAH, yang berada/ditanamkan didalam dada Muhammad Rasulullah.
2. Wasilah (milik) ALLAH adalah BUKAN Manusia (Bukan Nabi/Rasul/Aulia/Mursyid, BUKAN PULA amal sholeh (seperti dimaknai sebagian banyak orang) karena memang datangnya dari Allah dan mutlak berada dalam ruang lingkup keagungan kekuasan-Nya.
3. Wasilah (milik) ALLAH adalah unsur tersendiri yang datangnya dari ALLAH sebagaimana dijelaskan dalam surat An Nur: 35, ialah Nurun Ala Nur, Cahaya di atas Cahaya. Yang memiliki getaran/frekuensi tak berhingga (infinity) milik ALLAH SWT yang terbit dari ALLAH SWT diberikan kepada Nabi Muhammad SAW...yang berfungsi sebagai alat penyampai, bukan perantara pula. Penyampai segala munajat, ibadat sang Nabi dan ummatnya, langsung ke hadirat ALLAH swt.
4. Wasilah ALLAH itu wajib dipakai didada setiap ummat manusia, berfungsi menyampaikan munajat manusia ke hadirat sang Khalik.
5. Wasilah ALLAH itu diwarisi dari dada Rasulullah Muhammad SAW, turun menurun menerus melalui Sahabat, Aulia, Ulama warisatul anbiya...sampai kepada umat semuanya, seperti yang secara teknis diajarkan dan dipraktekkan kaum tarikat sufi.

ALLAH SWT memerintahkan dan memberikan contoh, bagaimana seseorang yang ingin sampai kehadiratNYA;mengadakan hubungan denganNYA, wajib menggunakan wasilah (Nurun ala Nurin) yang oleh ALLAH swt telah diletakkan didalam dada (diri ruhani) orang-orang yang dikenhendakiNYA (Muhammad Rasulullah; sang wasilah carrier/pembawa wasilah milik ALLAH SWT, dari beliau diteruskan kepada ummatnya melalui ulama warisatul anbiya bidang ilmu keruhanian/tarikat sufi). Apapun yang diciptakan ALLAH diseluruh alam ini TIDAK akan ADA yang bisa SAMPAI kepadaNYA KECUALI yang berasal dari DIA sendiri....(Nurun ala Nurin = wasilah (milik) ALLAH = Tali (milik) ALLAH = frekuensi (milik) ALLAH). Q.S. An Nur:35. (Yang bisa sampai kepada matahari hanyalah sinar matahari sendiri; hukum fisika => ayat kauniyah)

Dengan mengkontak si pembawa wasilah (wasilah carrier), maka si fulan akan mendapatkan penerusan wasilah, dengan menggunakan wasilah tsb, si fulan bermunajat, lalu didoakan sang pembawa wasilah...dengan wasilah tersebut...tersampaikanlah (delivered) doa doa tersebut kehadirat ALLAH swt. ALLAH swt akan membalas doa manusia tersebut (seperti janjiNYA).

Untuk bisa beserta dengan Nurun ala Nurin, seseorang harus melewati proses pensucian/purification ruh/batin/jiwa dari unsur unsur syaitan dan nafsu rendah. Harus mengikuti proses suluk, dan dibimbing seorang Mursyid yang Kamil Mukamil. Tidak sembarang orang bisa menjalankan fungsi Mursyid.

Dengan teknik Nurun ala Nurin....maka sama halnya TIDAK ADA PERANTARAAN manusia dan ALLAH swt karena memang WASILAH itu sebuah jalan yang diciptakan ALLAH untuk kita mendekatkan diri kepada-Nya. maka Semua hubungan munajat terlaksana secara langsung TANPA PERANTARA karena memang ya itu jalannya ( BERWASILAH ) ,semua datangnya dari Allah dan kembalinya juga kepada Allah.

Dan ALLAH pun mengajari kita untuk berwasilah melalui Junjungan Kita Nabi Besar Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam karena memang Beliau Shalallahu 'Alaihi Wasallam adalah Wasilah turunnya Rahmat ALLAH untuk semesta alam ini.

Alhamdulillah.

Semoga kita semua mendapat hidayah dan inayah ALLAH swt dalam mencapai hadiratNYA. Amin

Mohon maaf bila ada khilaf dari saya pribadi

sekedar tambahan Jika Allah sudah menentukan jalan dengan berwasilah untuk kita sesuai dengan konsep agung Nurun Ala Nur tersebut bisa kita renungkan betapa rugi meruginya mereka yang tidak memahami konsep tersebut dan begitu mudahnya memvonis syirik saudaranya sesama muslim yang mengambil jalan luhur tersebut.

semoga jadi renungan buat kita ya gan ???

Salam Takzim

Link Diskusi : APAKAH SESEORANG BISA MEMBERIKAN BERKAH KEPADA ORANG LAIN?
Link Dokumen : APAKAH SESEORANG BISA MEMBERIKAN BERKAH KEPADA ORANG LAIN?

Belum ada Komentar untuk "0240 : APAKAH SESEORANG BISA MEMBERIKAN BERKAH KEPADA ORANG LAIN?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel