0134 : HUKUM TUNANGAN
Rabu, 22 Mei 2013
Tulis Komentar
Mas Zein
assalamu'alaikum
sahabat FAN dan pr pak yai,...
Sya yg msh awam mau bertanya,
apakah pertunangan / hanya pengikat sementra sblum melaksanakan akad nikah da pd hukum islam.
Misalnya A melamar B dan mlaksnakan pertunangan ato pengikat (pasok tukon)dgn memberkan cincin uang dll.
Akn ttp prnikahanya 2 thun kmudian,pakah dprblehkan?
JAWABAN
Hasanul Zain
Wa'alaikum salam wr wb...!
Ada dan disunnahkan bagi silaki-laki memberikan sedekah berbentuk barang yang berharga seperti Cincin dll. Dan haram hukumnya melamar wanita yang sudah dilamar oleh orang lain.
Cecep Furqon
Wa'alaikumussalam...
tunangan adalah hal yang halal untu wanita yang kosong dari nikah dan larangan-larangan tertentu...ia adalah berupa permintaan laki-laki terhadap wanita agar mau menjadi istrinya,,,,namun tetap pinangan masih menjadikan wanita itu ghoir mahrom(ajnabi) dan berlakulah larangan-larngan bagi wanita atau laki-laki ajnabi...kecuali aqad maka halallah berhubungan layaknya suami istri
(
فصل : في الخطبة ) من الخطب وهو البيان ، وكسرت الخاء لتدل على الهيئة
دميري ( قوله : وهي التماس ) أي : لغة وشرعا ع ش ( قوله : تحل خطبة خلية عن
نكاح ) أي : وخلية عما يمنع نكاحها
mughnil Muhtaj
dan adapun waktu akad itu terserah keduanya atau keluarganya, yang pasti posisi kedunya masih ajnabiy. berdasarkan Qo'idah almuslimuuna inda surutihim, namun demikian jika wanita atau lelaki melihat hal-hal yang janggal atau meminta kembali (membatlkan pinangan)sah-sah saja, sebab ia bukanlah perjanjian yang mengikat apalagi jika dilihatnya terdapat kejanggalan yang berlawanan dengan agama bahkan wajib membatalkannya,,,sekarang bagaimana kalau lelaki sudah memberikan harta atau lainnya, maka dalam hal ini saya bawakan qoul Imam Arromli dalam kitab Bujairimiy;...... boleh bagi laki-laki yang telah memberikan harta kepada wanita yang dipinngnya jika nikahnya gagal untuk meminta kembali harta itu, demikian juga wanita.....dan wajib diganti jika rusak....
وقد
سئل م ر عمن خطب امرأة وأنفق عليها ولم يتزوج بها فهل له الرجوع بما أنفقه
أم ؟ لا فأجاب بأن له الرجوع بما أنفقه على من دفعه له ، سواء كان مأكلا
أم مشربا ، أو ملبسا أم حليا ، وسواء رجع هو أم مجيبه أم مات أحدهما ؛ لأنه
إنما أنفق لأجل تزوجها فيرجع به إن بقي وببدله إن تلف
selamat nikah....
Link Diskusi : www.facebook.com/groups/221287434676321?view=permalink&id=251549624983435&_rdr#251666428305088
Belum ada Komentar untuk "0134 : HUKUM TUNANGAN"
Posting Komentar