0084. MEMUKUL REBANA (TERBANGAN)
Minggu, 14 April 2013
Tulis Komentar
Peparing E Illahi
Ada pertanyaan titipan buat Forsil :D
Sudah menjadi tradisi warga Nahdliyin khususnya Jawa Timur, tradisi terbangan atau hadlrah ISHARI sudah membahana diseluruh pelosok, diadakan baik karena ada moment tertentu maupun tidak ada moment. Terbangan diadakannya pun terkadang di rumah, masjid, dsb, namun akhir akhir ini keberadaan hadlrah ISHARI terusik dengan adanya statemen beberapa tokoh ulama, dan masyarakat bahwa ISHARI terlalu mengganggu orang lain dan tasywis disebabkan kegaduhan membaca sholawat dan memukul terbangnya tak beraturan.
Pertanyaannya :
a. Seberapa jauh batasan taswyis ketika mayoritas penduduk menyukai terbangan tersebut dan tidak merasa tasywis ?
b. Bolehkah terbangan diadakan di dalam Masjid ?
Terima Kasih :D
JAWABAN a.
Hasanul Zain
Pertimbangan diatas yang saya Maksud adalah : Apabila yang merasa Tasywis lebih banyak dari pada yang tidak merasa Tasywis maka Hukumnya Makruh tapi bila Tidak ya tau sendirilah
Brojol Gemblung
ﻛﺘﺎﺏ ﺗﻠﺨﻴﺺ ﻏﺎﻳﺔ ﺍﻟﻤﺮﺍﺩ ﻣﻦ ﻓﺘﺎﻭﻯ ﺍﺑﻦ ﺯﻳﺎﺩ :
ﻣﺴﺎﻟﺔ: ﺗﺄﺧﻴﺮ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻌﺸﺎﺀ ﺇﻟﻰ ﺛﻠﺚ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﺃﻭ ﻧﺼﻔﻪ
ﺧﻼﻑ ﺍﻷﻭﻟﻰ ﻭﻗﻴﻞ ﻣﻜﺮﻭﻩ ﻭﻻﻳﺴﻦ ﺣﻴﻨﺌﺬ ﺭﻓﻊ ﺍﻟﺼﻮﺕ
ﺑﺎﻷﺫﺍﻥ ﻷﻧﻪ ﻳﺸﻮﺵ ﻓﻠﻺﻣﺎﻡ ﺍﻟﻤﻨﻊ ﻣﻨﻪ.
ﻗﻠﺖ : ﻳﻔﻬﻢ ﻣﻨﻪ ﺃﻧﻪ ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﺛﻢ ﺗﺸﻮﻳﺶ ﺑﺄﻥ ﻛﺎﻥ
ﻏﺎﻟﺐ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﻠﺪ ﻳﻔﻌﻠﻮﻧﻪ ﻛﻤﺎ ﻓﻲ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻓﻲ ﺑﻌﺾ
ﺍﻟﻨﻮﺍﺣﻲ ﻻﻣﻨﻊ ﻣﻦ ﺭﻓﻊ ﺍﻟﺼﻮﺕ ﺣﻴﻨﺌﺬ. ﺍﻧﺘﻬﻰ
ﺑﻐﻴﺔ ﺍﻟﻤﺴﺘﺮﺷﺪﻳﻦ ﺻـ 133
ﻓﺎﺋﺪﺓ : ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻳﻘﺮﺃﻭﻥ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ ﺟﻬﺮﺍً ،
ﻭﻳﻨﺘﻔﻊ ﺑﻘﺮﺍﺀﺗﻬﻢ ﺃﻧﺎﺱ ، ﻭﻳﺘﺸﻮّﺵ ﺁﺧﺮﻭﻥ ، ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻧﺖ
ﺍﻟﻤﺼﻠﺤﺔ ﺃﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻔﺴﺪﺓ ﻓﺎﻟﻘﺮﺍﺀﺓ ﺃﻓﻀﻞ ، ﻭﺇﻥ
ﻛﺎﻧﺖ ﺑﺎﻟﻌﻜﺲ ﻛﺮﻫﺖ ﺍﻫـ ﻓﺘﺎﻭﻯ ﺍﻟﻨﻮﻭﻱ
Abdurrofik Ingin Ridlo Robby
ﺗﺤﻔﺔ ﺍﻟﻤﺤﺘﺎﺝ ﻓﻲ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻤﻨﻬﺎﺝ ﻭﺣﻮﺍﺷﻲ ﺍﻟﺸﺮﻭﺍﻧﻲ
ﻭﺍﻟﻌﺒﺎﺩﻱ (426 /3)
ﻭَ )ﻗَﻮْﻟُﻪُ ﻭَﺗِﻠَﺎﻭَﺓَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ( ﺃَﻱْ: ﻓِﻲ ﻛُﻞِّ ﻣَﻜَﺎﻥ ﻏَﻴْﺮِ ﻧَﺤْﻮِ
ﺍﻟْﺤَﺶِّ ﺣَﺘَّﻰ ﺍﻟْﺤَﻤَّﺎﻡُ ﻭَﺍﻟﻄَّﺮِﻳﻖُ ﺇﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﻠْﺘَﻪِ ﻋَﻨْﻬَﺎ ﺑِﺄَﻥْ
ﺃَﻣْﻜَﻨَﻪُ ﺗَﺪَﺑُّﺮُﻫَﺎ ﻭَﺍﻟﺘِّﻠَﺎﻭَﺓُ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤُﺼْﺤَﻒِ ﺃَﻓْﻀَﻞُ ﻭَﻳُﺴَﻦُّ
ﺍﺳْﺘِﻘْﺒَﺎﻝُ ﺍﻟْﻘِﺒْﻠَﺔِ ﻭَﺍﻟْﺠَﻬْﺮُ ﺇﻥْ ﺃَﻣِﻦَ ﺍﻟﺮِّﻳَﺎﺀَ ﻭَﻟَﻢْ ﻳُﺸَﻮِّﺵْ ﻋَﻠَﻰ
ﻧَﺤْﻮِ ﻣُﺼَﻞٍّ ﺃَﻭْ ﻧَﺎﺋِﻢٍ ﻧِﻬَﺎﻳَﺔٌ ﻗَﺎﻝَ ﻉ ﺵ
Peparing E Illahi
Apakah ini natijahnya Kangmas
ﻭَﺍﻟْﺠَﻬْﺮُ ﺇﻥْ ﺃَﻣِﻦَ ﺍﻟﺮِّﻳَﺎﺀَ ﻭَﻟَﻢْ ﻳُﺸَﻮِّﺵْ ﻋَﻠَﻰ ﻧَﺤْﻮِ ﻣُﺼَﻞٍّ ﺃَﻭْ
ﻧَﺎﺋِﻢٍ ﻧِﻬَﺎﻳَﺔٌ ﻗَﺎﻝَ ﻉ ﺵ
Sama dg kesimpulan akhirnya ta'birnya yg dari kitab talkhish yg di utarakan Mbah Brojol
ﻭﻗﻴﻞ ﻣﻜﺮﻭﻩ ﻭﻻﻳﺴﻦ ﺣﻴﻨﺌﺬ ﺭﻓﻊ ﺍﻟﺼﻮﺕ ﺑﺎﻷﺫﺍﻥ ﻷﻧﻪ
ﻳﺸﻮﺵ ﻓﻠﻺﻣﺎﻡ ﺍﻟﻤﻨﻊ ﻣﻨﻪ.
ﻗﻠﺖ : ﻳﻔﻬﻢ ﻣﻨﻪ ﺃﻧﻪ ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﺛﻢ ﺗﺸﻮﻳﺶ ﺑﺄﻥ ﻛﺎﻥ
ﻏﺎﻟﺐ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﻠﺪ ﻳﻔﻌﻠﻮﻧﻪ ﻛﻤﺎ ﻓﻲ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻓﻲ ﺑﻌﺾ
ﺍﻟﻨﻮﺍﺣﻲ ﻻﻣﻨﻊ ﻣﻦ ﺭﻓﻊ ﺍﻟﺼﻮﺕ ﺣﻴﻨﺌﺬ. ﺍﻧﺘﻬﻰ
Berarti batasannya ketika mengganggu orang tidur dan org yg sholat gitu ya...???
Abdurrofik Ingin Ridlo Robby
menurutku begitu, diwaktu2 tdiur dn sholat.
Brojol Gemblung
Poinnya kan selagi tidak tasywis pada orang lain atau tetangga :
ﻗﻠﺖ : ﻳﻔﻬﻢ ﻣﻨﻪ ﺃﻧﻪ ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﺛﻢ ﺗﺸﻮﻳﺶ ﺑﺄﻥ ﻛﺎﻥ
ﻏﺎﻟﺐ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﻠﺪ ﻳﻔﻌﻠﻮﻧﻪ ﻛﻤﺎ ﻓﻲ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻓﻲ ﺑﻌﺾ
ﺍﻟﻨﻮﺍﺣﻲ ﻻﻣﻨﻊ ﻣﻦ ﺭﻓﻊ ﺍﻟﺼﻮﺕ ﺣﻴﻨﺌﺬ. ﺍﻧﺘﻬﻰ
dari keterangan itu bisa dipahami bahwa bilamana di sana tidak terdapat unsur tasywis; sebagaimana kebiasaan penduduk daerah setempat memang biasa melakukannya seperti pada saat bulan ramadhan di sebagian daerah tidak melarang adanya keramaian
b. Bolehkah terbangan diadakan di dalam
Masjid ?
JAWABAN b:
Mujalli Anwar
)ﺃﻋﻠﻨﻮﺍ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻨﻜﺎﺡ ﻭﺍﺟﻌﻠﻮﻩ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺎﺟﺪ ﻭﺍﺿﺮﺑﻮﺍ ﻋﻠﻴﻪ
ﺑﺎﻟﺪﻓﻮﻑ( ﺟﻤﻊ ﺩﻑ ﺑﺎﻟﻀﻢ ﻣﺎ ﻳﻀﺮﺏ ﺑﻪ ﻟﺤﺎﺩﺙ ﺳﺮﻭﺭ
ﺃﻭ ﻟﻌﺐ ﻭﻓﻴﻪ ﺃﻥ ﻋﻘﺪ ﺍﻟﻨﻜﺎﺡ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ ﻻ ﻳﻜﺮﻩ
ﺑﺨﻼﻑ ﺍﻟﺒﻴﻊ ﻭﻧﺤﻮﻩ )ﺗ ﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔ( ﻭﺿﻌﻔﻪ ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ
ﺍﻟﺠﺎﻣﻊ ﺍﻟﺼﻐﻴﺮ
ﻭﺍﺿﺮﺑﻮﺍ ﻋﻠﻴﻪ ﺑﺎﻟﺪﻓﻮﻑ: ﺟﻤﻊ ﺩﻑ، ﺑﺎﻟﻀﻢ، ﻭﻳﻔﺘﺢ، ﻣﺎ
ﻳﻀﺮﺏ ﺑﻪ ﻟﺤﺎﺩﺙ ﺳﺮﻭﺭ) .ﻓﺈﻥ ﻗﻠﺖ( ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ ﻳﺼﺎﻥ ﻋﻦ
ﺿﺮﺏ ﺍﻟﺪﻑ: ﻓﻜﻴﻒ ﺃﻣﺮ ﺑﻪ؟ )ﻗﻠﺖ( ﻟﻴﺲ ﺍﻟﻤﺮﺍﺩ ﺃﻧﻪ
ﻳﻀﺮﺏ ﻓﻴﻪ، ﺑﻞ ﺧﺎﺭﺟﻪ، ﻭﺍﻷﻣﺮ ﻓﻴﻪ ﺇﻧﻤﺎ ﻫﻮ ﻓﻲ ﻣﺠﺮﺩ
ﺍﻟﻌﻘﺪ
ﺍﻋﺎﻧﺔ ﺍﻟﻄﺎﻟﺒﻴﻦ
Putri Kosmetik
Ada hadis dari Aisyah bahwa Rosululloh Saw bersabda ," umumkanlah pernikahan ini dan lakukan itu di masjid , lalu ramaikan dgn menabuh rebana "(sunan al-tirmidzi no 1009)
Brojol Gemblung
Memukul rebana (terbangan) di dalam masjid pada acara-acara tertentu seperti akad nikah, pembacaan maulid, dan lain-lain terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama’. Sebagian ulama’ menyatakan haram karena menganggap masjid bukanlah tempat keramaian dengan memukul rebana, melainkan tempat khusus ibadah. Adapun hadits Nabi SAW :
{ ﺃَﻋْﻠِﻨُﻮﺍ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟﻨِّﻜَﺎﺡَ ﻭَﺍﻓْﻌَﻠُﻮﻩُ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺴَﺎﺝِﺩِ ﻭَﺍﺿْﺮِﺑُﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﺑِﺎﻟﺪُّﻑِّ }
Dari aisyah R.A sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : tampakkanlah pernikahan ini dan laksanakan di masjid- masjid serta pukullah terbang ” HR tumudzi, ibn majah. ,
maka menurut mereka yang mengharamkannya , maksud hadits itu adalah menampakkan akad nikah di dalam masjid dan memukul rebana di luar masjid.
Namun menurut pendapat tidak sedikit dari para ulama’ seperti Izzuddin bin Abdussalam dan Ibn Daqiq al-‘Ied, dua ulama’ yang terkenal dengan kealimannya dan kewara’annya menyatakan memukul rebana di dalam masjid diperbolehkan.
Hanya saja harus tetap memperhatikan kehormatan masjid sebagai tempat ibadah dengan menjaga adab di dalam masjid seperti menjaga dari bergurau yang bisa mengganggu orang yang beribadah di masjid atau mengotori masjid dari makanan walaupun pada dasarnya makan dalam masjid diperbolehkan.
Adapun jika bisa mengganggu orang yang sedang ibadah di masjid atau mengotori masjid, maka diharamkan.
https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/241400999331631/
Belum ada Komentar untuk "0084. MEMUKUL REBANA (TERBANGAN)"
Posting Komentar