0391 : Sholat Qobliyah Jum`at
Senin, 16 Juni 2014
Tulis Komentar
Tanya :
Jawab :
Ardi Dhoank Ajach
Waalaikumsalam Warohmatullahi................
shalat sunnah sebelum shalat Jum'at terdapat dua kemungkinan.
Pertama
shalat sunnah mutlak, hukumnya sunnah. Waktu pelaksanannya berakhir pada saat imam memulai khutbah.
Kedua
shalat sunnah qabliyyah Jum'at. Para ulama berbeda pendapat tentang shalat sunnah qabliyyah Juma’at.
Pertama
shalat qabliyyah Jum’ah dianjurkan untuk dilaksanakan (sunnah). Pendapat ini di kemukakan oleh Imam Abu Hanifah, Syafi'iyyah (menurut pendapat yang dalilnya lebih tegas) dan pendapat Hanabilah dalam riwayat yang tidak masyhur.
Kedua
shalat qabliyyah Jum’at tidak disunnahkan menurut pendapat Imam Malik, sebagian Hanabilah dalam riwayat yang masyhur
Adapun dalil yang menyatakan dianjurkannya sholat sunnah qabliyah Jum'at: Hadist Rasulullah SAW
مَا صَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانٍ مِنْ حَدِيْثِ عَبْدِاللهِ بْنِ الزُّبَيْرِ "مَا مِنْ صَلاَةٍ مَفْرُوْضَةٍ إِلاَّ وَبَيْنَ يَدَيْهَا رَكْعَتَانِ
"Semua shalat fardlu itu pasti diikuti oleh shalat sunnat qabliyah dua rakaat". (HR.Ibnu Hibban yang telah dianggap shohih dari hadist Abdullah Bin Zubair). Hadist ini secara umum menerangkan adanya shalat sunnah qabliyah tanpa terkecuali shalat Jum'at.
Hadist Rasulullah SAW
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ سُلَيْكٌ الغَطَفَانِيُّ وَرَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَصَلَّيْتَ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ تَجِيْءَ؟ قاَلَ لاَ. قَالَ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ وَتَجَوَّزْ فِيْهِمَا. سنن ابن ماجه
"Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a. berkata: Sulayk al Ghathafani datang (ke masjid), sedangkan Rasulullah saw sedang berkhuthbah. Lalu Nabi SAW bertanya: Apakah kamu sudah shalat sebelum datang ke sini? Sulayk menjawab: Belum. Nabi SAW bersabda: Shalatlah dua raka’at dan ringankan saja (jangan membaca surat panjang-panjang)” (Sunan Ibn Majah: 1104).
Berdasar dalil-dalin tersebut, Imam al Nawawi menegaskan dalam kitab al Majmu’ Syarh al Muhadzdzab:
فَرْعٌ فِيْ سُنَّةِ الجُمْعَةِ بَعْدَهَا وَقَبْلَهَا. تُسَنُّ قَبْلَهَا وَبَعْدَهَا صَلاَةٌ وَأَقَلُّهَا رَكْعَتَانِ قَبْلَهَا وَرَكْعَتَانِ بَعْدَهَا. وَالأَكْمَلُ أَرْبَعٌ قَبْلَهَا وَأَرْبَعٌ بَعْدَهَا
“(Cabang). Menerangkan tentang sunnah shalat Jum’at sebelumnya dan sesudahnya. Disunnahkan shalat sunnah sebelum dan sesudah shalat jum’at. Paling sedikit dua raka’at sebelum dan sesudah shalat jum’at. Namun yang paling sempurna adalah shalat sunnah empat raka’at sebelum dan sesudah shalat Jum’at”.
(Al Majmu’, Juz 4: 9)
Fathul Bari Syarh Sahih al-Bukhari III/351
Nail al-Author III/314
HR Abu Dawud No 1130 dan Ibnu Hibban No 2476
Rosidi Yusuf
as...ikut nimbrung>>>.Para ulama sepakat bahwa sholat sunah yang di lakukan setelah sholat Jum’at adalah sunnah dan termasuk rawatib ba’diyah Jum’at. Seperti yang di riwayatkan oleh Imam muslim dan Imam Bukhori. Sedangkan sholat sunah sebelum sholat Jum’at terdapat dua kemungkinan:
1. Sholat sunnah mutlaq, hukumnya sunnah. Waktu pelaksanannya berakhir pada saat imam memulai khutbah.
2. Sholat sunnah Qobliyah Jum’at. Para ulama berbeda pendapat seputar masalah ini, yaitu sbb. :
a. Dianjurkan melaksanakannya. Pendapat ini di kemukakan oleh Imam abu Hanifah, pengikut Imam Syafi’i (menurut pendapat yang dalilnya lebih jelas) dan pendapat Pengikut Imam Ahmad bin Hanbal dalam riwayatnya yang tidak masyhur.
b. Tidak di anjurkan untuk melaksanakannya.yaitu pendapat imam Malik, pengikut Imam Ahmad bin Hanbal dalam riwayatnya yang masyhur. Dalil yang menyatakan dianjurkannya sholat sunnat qobliyah Jum’at:
1.Hadist Rosul yang artinya. “Semua sholat fardlu itu pasti diikuti oleh sholat sunnat qobliyah dua rakaat”. (HR.Ibnu Hibban yang telah dianggap shohih dari hadist Abdullah Bin Zubair). Hadist ini secara umum menerangkan adanya sholat sunnat qobliyah tanpa terkecuali sholat Jum’at.
2.Hadist Rosul yang artinya “Di antara dua adzan dan iqomat terdapat sholat sunnat,diantara dua adzan dan iqomat terdapat sholat sunnat, di antara dua adzan dan iqomat terdapat sholat sunnat bagi yang ingin melakukannya”(HR.Bukhori dan Muslim dari riwayat Abdullah Ibnu Mughoffal).
3.Perbuatan Nabi yang disaksikan oleh Ali Bin Abi Tholib yang berkata “Nabi telah melakukan sholat sunnah empat rakaat sebelum dan setelah sholat jumu’at dengan salam di akhir rakaat ke empat” (HR.Thabrani dalam kitab Al-Ausath dari riwayat Imam Ali Bin Abi Tholib).Tetapi dalam dalam kitab yang sama lewat riwayat Abi Hurairoh berkata: ”Nabi telah melakukan sholat sunnat dua rakaat qobliyah dan ba’diyah Jum’at” Dalil yang menerangkan tidak dianjurkannya sholat sunnat qobliyah Jum’at adalah sebagai berikut. : Hadist dari Saib Bin Yazid: “Pada awalnya, adzan Jum’at dilakukan pada saat imam berada di atas mimbar yaitu pada masa Nabi, Abu bakar dan Umar, tetapi setelah zaman Ustman dan manusia semakin banyak maka Sahabat Ustman menambah adzan menjadi tiga kali (memasukkan iqomat), menurut riwayat Imam Bukhori menambah adzan menjadi dua kali (tanpa memasukkan iqomat). (H.R. riwayat Jama’ah kecuali Imam Muslim). Dengan hadist di atas Ibnu al-Qoyyim berpendapat . Ketika Nabi keluar dari rumahnya langsung naik mimbar kemudian Bilal mengumandangkan adzan. Setelah adzan selesai Nabi langsung berkhotbah tanpa adanya pemisah antara adzan dan khotbah, lantas kapan mereka itu melaksanakan sholat sunnat qobliyah Jum’at?
Catatan :
Permasalahan ini adalah khilafiyah furu’iyyah.(perbedaan dalam cabang hukum agama) maka tidak boleh fanatik di antara dua pendapat di atas. Dalam kaidah fiqh mengatakan la yunkaru al-mukhtalaf fih wa innama yunkaru al- mujma’ alaih.(Seseorang boleh mengikuti salah satu pendapat yang diperselisihkan ulama dan kita tidak boleh mencegahnya untuk melakukan hal itu, kecuali permasalahan yang telah disepakati ulama.)
Perlu di ingat pula.
Dari Abu Hurairah ra. berkata: “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, Amal yang pertama kali dihisab dari seorang hamba adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, maka sungguh orang itu akan bahagia dan berhasil, tetapi bila shalatnya rusak, maka dia akan menyesal dan merugi. Jika sekiranya ada kekurangan dalam shalat fardhunya, Allah SWT akan berfirman kepada malaikat, “Carilah dalam catatan, mungkin hambaku suka mengerjakan shalat sunah, maka kekurangan dalam shalat fardhunya akan disempurnakan dengan shalat sunahnya". Kemudian seluruh amal-amal yang lainnya akan dihisab seperti itu juga". (HR Tirmidzi)
Dari Abdullah bin Qurath berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Yang pertama kali akan dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya, dan jika shalatnya buruk, maka buruklah seluruh amalnya yang lain" (HR Thabrani).
Wasalam, Semoga bermanfaat.
Link Dokumen : https://www.facebook.com/notes/forsil-aswaja-nusantara/0378sholat-qobliyah-jumat/357248134413583
Link Diskusi : https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/341976039274126/
Nenk Noer El Hidayat
assalamu'alaikum.
Numpang tanya...
Kalo shalat 2rakaat sblum shlat jumat setelah adzan pertama,d sbut shlat apa?adakah shlat qobliyah jumat,jika ada keterangan nya dri kitab apa?mhn jawaban nya.
Hatur nuhun.
Numpang tanya...
Kalo shalat 2rakaat sblum shlat jumat setelah adzan pertama,d sbut shlat apa?adakah shlat qobliyah jumat,jika ada keterangan nya dri kitab apa?mhn jawaban nya.
Hatur nuhun.
Jawab :
Ardi Dhoank Ajach
Waalaikumsalam Warohmatullahi................
shalat sunnah sebelum shalat Jum'at terdapat dua kemungkinan.
Pertama
shalat sunnah mutlak, hukumnya sunnah. Waktu pelaksanannya berakhir pada saat imam memulai khutbah.
Kedua
shalat sunnah qabliyyah Jum'at. Para ulama berbeda pendapat tentang shalat sunnah qabliyyah Juma’at.
Pertama
shalat qabliyyah Jum’ah dianjurkan untuk dilaksanakan (sunnah). Pendapat ini di kemukakan oleh Imam Abu Hanifah, Syafi'iyyah (menurut pendapat yang dalilnya lebih tegas) dan pendapat Hanabilah dalam riwayat yang tidak masyhur.
Kedua
shalat qabliyyah Jum’at tidak disunnahkan menurut pendapat Imam Malik, sebagian Hanabilah dalam riwayat yang masyhur
Adapun dalil yang menyatakan dianjurkannya sholat sunnah qabliyah Jum'at: Hadist Rasulullah SAW
مَا صَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانٍ مِنْ حَدِيْثِ عَبْدِاللهِ بْنِ الزُّبَيْرِ "مَا مِنْ صَلاَةٍ مَفْرُوْضَةٍ إِلاَّ وَبَيْنَ يَدَيْهَا رَكْعَتَانِ
"Semua shalat fardlu itu pasti diikuti oleh shalat sunnat qabliyah dua rakaat". (HR.Ibnu Hibban yang telah dianggap shohih dari hadist Abdullah Bin Zubair). Hadist ini secara umum menerangkan adanya shalat sunnah qabliyah tanpa terkecuali shalat Jum'at.
Hadist Rasulullah SAW
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ سُلَيْكٌ الغَطَفَانِيُّ وَرَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَصَلَّيْتَ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ تَجِيْءَ؟ قاَلَ لاَ. قَالَ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ وَتَجَوَّزْ فِيْهِمَا. سنن ابن ماجه
"Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a. berkata: Sulayk al Ghathafani datang (ke masjid), sedangkan Rasulullah saw sedang berkhuthbah. Lalu Nabi SAW bertanya: Apakah kamu sudah shalat sebelum datang ke sini? Sulayk menjawab: Belum. Nabi SAW bersabda: Shalatlah dua raka’at dan ringankan saja (jangan membaca surat panjang-panjang)” (Sunan Ibn Majah: 1104).
Berdasar dalil-dalin tersebut, Imam al Nawawi menegaskan dalam kitab al Majmu’ Syarh al Muhadzdzab:
فَرْعٌ فِيْ سُنَّةِ الجُمْعَةِ بَعْدَهَا وَقَبْلَهَا. تُسَنُّ قَبْلَهَا وَبَعْدَهَا صَلاَةٌ وَأَقَلُّهَا رَكْعَتَانِ قَبْلَهَا وَرَكْعَتَانِ بَعْدَهَا. وَالأَكْمَلُ أَرْبَعٌ قَبْلَهَا وَأَرْبَعٌ بَعْدَهَا
“(Cabang). Menerangkan tentang sunnah shalat Jum’at sebelumnya dan sesudahnya. Disunnahkan shalat sunnah sebelum dan sesudah shalat jum’at. Paling sedikit dua raka’at sebelum dan sesudah shalat jum’at. Namun yang paling sempurna adalah shalat sunnah empat raka’at sebelum dan sesudah shalat Jum’at”.
(Al Majmu’, Juz 4: 9)
Fathul Bari Syarh Sahih al-Bukhari III/351
Nail al-Author III/314
HR Abu Dawud No 1130 dan Ibnu Hibban No 2476
قبلية الجمعة
عَنْ نَافِعٍ قَالَ كَانَ ابْنُ عُمَرَ يُطِيْلُ الصَّلاَةَ قَبْلَ الْجُمُعَةِ وَيُصَلِّى بَعْدَهَا رَكْعَتَيْنِ فِى بَيْتِهِ وَيُحَدِّثُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَفْعَلُ ذَلِكَ (رواه ابو داود رقم 1130)
عَنْ جَابِرٍ قَال جَاءَ سُلَيْكٌ الْغَطَفَانِيُّ وَرَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَليْهِ وسَلَّمَ يَخْطُبُ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَليْهِ وسَلَّمَ أَصَلَّيْتَ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ تَجِيْءَ ؟ قَالَ لاَ قَالَ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ وَتَجَوَّزْ فِيْهِمَا (رواه ابن ماجه رقم 1114)
اقوال الحفاظ :
(قَوْلُهُ قَبْلَ أَنْ تَجِيْءَ) يَدُلُّ عَلَى أَنَّ هَاتَيْنِ الرَّكْعَتَيْنِ سُنَّةٌ لِلْجُمْعَةِ قَبْلَهَا وَلَيْسَتَا تَحِيَّةً لِلْمَسْجِدِ اهـ حَدِيْثُ ابْنِ مَاجَهْ هَذَا هُوَ كَمَا قَالَ الْمُصَنِّفُ وَصَحَّحَهُ الْعِرَاقِي وَقَدْ أَخْرَجَهُ أَيْضًا أَبُوْ دَاوُدَ مِنْ حَدِيْثِ أَبِي هُرَيْرَةَ وَالْبُخَارِي وَمُسْلِمٌ مِنْ حَدِيْثِ جَابِرٍ (نيل الأوطار للشوكاني 3 / 314)
عَنْ نَافِعٍ قَالَ كَانَ ابْنُ عُمَرَ يُطِيْلُ الصَّلاَةَ قَبْلَ الْجُمُعَةِ وَيُصَلِّى بَعْدَهَا رَكْعَتَيْنِ فِى بَيْتِهِ وَيُحَدِّثُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَفْعَلُ ذَلِكَ (رواه ابو داود رقم 1130
عَنْ نَافِعٍ قَالَ كَانَ ابْنُ عُمَرَ يُطِيْلُ الصَّلاَةَ قَبْلَ الْجُمُعَةِ وَيُصَلِّى بَعْدَهَا رَكْعَتَيْنِ فِى بَيْتِهِ وَيُحَدِّثُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَفْعَلُ ذَلِكَ (رواه ابو داود رقم 1130)
عَنْ جَابِرٍ قَال جَاءَ سُلَيْكٌ الْغَطَفَانِيُّ وَرَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَليْهِ وسَلَّمَ يَخْطُبُ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَليْهِ وسَلَّمَ أَصَلَّيْتَ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ تَجِيْءَ ؟ قَالَ لاَ قَالَ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ وَتَجَوَّزْ فِيْهِمَا (رواه ابن ماجه رقم 1114)
اقوال الحفاظ :
(قَوْلُهُ قَبْلَ أَنْ تَجِيْءَ) يَدُلُّ عَلَى أَنَّ هَاتَيْنِ الرَّكْعَتَيْنِ سُنَّةٌ لِلْجُمْعَةِ قَبْلَهَا وَلَيْسَتَا تَحِيَّةً لِلْمَسْجِدِ اهـ حَدِيْثُ ابْنِ مَاجَهْ هَذَا هُوَ كَمَا قَالَ الْمُصَنِّفُ وَصَحَّحَهُ الْعِرَاقِي وَقَدْ أَخْرَجَهُ أَيْضًا أَبُوْ دَاوُدَ مِنْ حَدِيْثِ أَبِي هُرَيْرَةَ وَالْبُخَارِي وَمُسْلِمٌ مِنْ حَدِيْثِ جَابِرٍ (نيل الأوطار للشوكاني 3 / 314)
عَنْ نَافِعٍ قَالَ كَانَ ابْنُ عُمَرَ يُطِيْلُ الصَّلاَةَ قَبْلَ الْجُمُعَةِ وَيُصَلِّى بَعْدَهَا رَكْعَتَيْنِ فِى بَيْتِهِ وَيُحَدِّثُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَفْعَلُ ذَلِكَ (رواه ابو داود رقم 1130
Rosidi Yusuf
as...ikut nimbrung>>>.Para ulama sepakat bahwa sholat sunah yang di lakukan setelah sholat Jum’at adalah sunnah dan termasuk rawatib ba’diyah Jum’at. Seperti yang di riwayatkan oleh Imam muslim dan Imam Bukhori. Sedangkan sholat sunah sebelum sholat Jum’at terdapat dua kemungkinan:
1. Sholat sunnah mutlaq, hukumnya sunnah. Waktu pelaksanannya berakhir pada saat imam memulai khutbah.
2. Sholat sunnah Qobliyah Jum’at. Para ulama berbeda pendapat seputar masalah ini, yaitu sbb. :
a. Dianjurkan melaksanakannya. Pendapat ini di kemukakan oleh Imam abu Hanifah, pengikut Imam Syafi’i (menurut pendapat yang dalilnya lebih jelas) dan pendapat Pengikut Imam Ahmad bin Hanbal dalam riwayatnya yang tidak masyhur.
b. Tidak di anjurkan untuk melaksanakannya.yaitu pendapat imam Malik, pengikut Imam Ahmad bin Hanbal dalam riwayatnya yang masyhur. Dalil yang menyatakan dianjurkannya sholat sunnat qobliyah Jum’at:
1.Hadist Rosul yang artinya. “Semua sholat fardlu itu pasti diikuti oleh sholat sunnat qobliyah dua rakaat”. (HR.Ibnu Hibban yang telah dianggap shohih dari hadist Abdullah Bin Zubair). Hadist ini secara umum menerangkan adanya sholat sunnat qobliyah tanpa terkecuali sholat Jum’at.
2.Hadist Rosul yang artinya “Di antara dua adzan dan iqomat terdapat sholat sunnat,diantara dua adzan dan iqomat terdapat sholat sunnat, di antara dua adzan dan iqomat terdapat sholat sunnat bagi yang ingin melakukannya”(HR.Bukhori dan Muslim dari riwayat Abdullah Ibnu Mughoffal).
3.Perbuatan Nabi yang disaksikan oleh Ali Bin Abi Tholib yang berkata “Nabi telah melakukan sholat sunnah empat rakaat sebelum dan setelah sholat jumu’at dengan salam di akhir rakaat ke empat” (HR.Thabrani dalam kitab Al-Ausath dari riwayat Imam Ali Bin Abi Tholib).Tetapi dalam dalam kitab yang sama lewat riwayat Abi Hurairoh berkata: ”Nabi telah melakukan sholat sunnat dua rakaat qobliyah dan ba’diyah Jum’at” Dalil yang menerangkan tidak dianjurkannya sholat sunnat qobliyah Jum’at adalah sebagai berikut. : Hadist dari Saib Bin Yazid: “Pada awalnya, adzan Jum’at dilakukan pada saat imam berada di atas mimbar yaitu pada masa Nabi, Abu bakar dan Umar, tetapi setelah zaman Ustman dan manusia semakin banyak maka Sahabat Ustman menambah adzan menjadi tiga kali (memasukkan iqomat), menurut riwayat Imam Bukhori menambah adzan menjadi dua kali (tanpa memasukkan iqomat). (H.R. riwayat Jama’ah kecuali Imam Muslim). Dengan hadist di atas Ibnu al-Qoyyim berpendapat . Ketika Nabi keluar dari rumahnya langsung naik mimbar kemudian Bilal mengumandangkan adzan. Setelah adzan selesai Nabi langsung berkhotbah tanpa adanya pemisah antara adzan dan khotbah, lantas kapan mereka itu melaksanakan sholat sunnat qobliyah Jum’at?
Catatan :
Permasalahan ini adalah khilafiyah furu’iyyah.(perbedaan dalam cabang hukum agama) maka tidak boleh fanatik di antara dua pendapat di atas. Dalam kaidah fiqh mengatakan la yunkaru al-mukhtalaf fih wa innama yunkaru al- mujma’ alaih.(Seseorang boleh mengikuti salah satu pendapat yang diperselisihkan ulama dan kita tidak boleh mencegahnya untuk melakukan hal itu, kecuali permasalahan yang telah disepakati ulama.)
Perlu di ingat pula.
Dari Abu Hurairah ra. berkata: “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, Amal yang pertama kali dihisab dari seorang hamba adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, maka sungguh orang itu akan bahagia dan berhasil, tetapi bila shalatnya rusak, maka dia akan menyesal dan merugi. Jika sekiranya ada kekurangan dalam shalat fardhunya, Allah SWT akan berfirman kepada malaikat, “Carilah dalam catatan, mungkin hambaku suka mengerjakan shalat sunah, maka kekurangan dalam shalat fardhunya akan disempurnakan dengan shalat sunahnya". Kemudian seluruh amal-amal yang lainnya akan dihisab seperti itu juga". (HR Tirmidzi)
Dari Abdullah bin Qurath berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Yang pertama kali akan dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya, dan jika shalatnya buruk, maka buruklah seluruh amalnya yang lain" (HR Thabrani).
Wasalam, Semoga bermanfaat.
Link Dokumen : https://www.facebook.com/notes/forsil-aswaja-nusantara/0378sholat-qobliyah-jumat/357248134413583
Link Diskusi : https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/341976039274126/
Belum ada Komentar untuk "0391 : Sholat Qobliyah Jum`at"
Posting Komentar