0334 : SEJARAH IJMA DAN ASAL USUL IJMA

Farid Muzakki
  assalamu alaikum wm wb.


PERTANYAAN:

Salam ta'dzim kpda para admind. iktifa' wal iqtisor pada pertanyaan. 1-bagai mana sejarah terjadinya ijma' ??? 2-dari madzhab mana asal usul ijma' ??? sebelumnya kami ucapkan beribu terima kasih.


JAWABAN:


Cecep Furqon


Ijma adalah salah satu azaz pembuatan hukum syar’i dalam madzhab syafii. karena ia adalah Imam yang pertama dalam mengenalkan Ijma secara ilmiyah dalam kitab arrisalahnya dan kemudian diakui oleh jumhur. Ia berasal dari sebuah nalar yang timbul dalam pemikiran Imam syafii, melalui penyaksian sejarah aslafussolihnya dari kalangan sahabat, yang kemudian didasari oleh dalil naqli. Jadi tak ada sebuah kejadian tertentu dalam pembentukan ijma dalam arti tak ada secara formal, adapun simbolik maka itu adalah banyak terjadi berupa hikayat akan adanya sahabat yang sepakat terhadap satu hal dan kemudian dijadikan sandaran hukum. 

Hal ini terjadi ketika beliau (Imam Syafii) ditanya tentang kesepakat para aslafussolihnya  dijadikan salah satu azas hukum, maka beliau menjawab ; bahwa apa yang disepakati mereka pasti berupa hikayat yang mereka ambil dari Rasulullah SAW atau selainnya, adapun untuk hikayat yang belum jelas(Muhtamil)  dari nabi tetapi para sahabat bersepakat padanya maka logikanya adalah tidaklah boleh bagi siapapun menghikayatkan sesuatu tanpa dasar, kecuali hasil dari apa yang didengar dari rasul saw. 

Dan berkaitan dengan hukum maka para sahabat sangat faham akan ketidak bolehan menghikayatkan sesuatu yang bersumber dari selain nabi saw. Dengan demikian maka kami mengatakan dengan apa yang mereka katakan karena ittiba dengannya serta mengikuti dengan apa yang mereka sepakati. Juga kami mengetahui (yakin) bahwa kebayakan mereka(sahabat)  tidaklah berkumpul atau sepakat dalam menyalahi sunah Nabi. ksimpulan pernyataan itu adalah ijma merupakan salah satu sumber hukum. Dengan demikian Imam Syafiilah yang pertama menetapkan Ijma secara ilmiyah sebagai salah satau masodirul ahkam. 

 lihat Arrisalah. (1309) قال الشافعي فقال لي قائل قد فهمت مذهبك في أحكام الله ثم أحكام رسوله وأن من قبل عن رسول الله فعن الله قبل بان افترض طاعة رسوله وقمت الحجة بما قلت بأن لا يحل لمسلم علم كتابا ولا سنة أين يقول بخلاف واحد منهما وعلمت أن هذا فرض الله فما حجتك في أن تتبع ما اجتمع الناس عليه مما ليس فيه نص حكم لله ولم يحكوه عن النبي أتزعم ما يقول غيرك أن إجماعهم لا يكون أبدا إلا على سنة ثابتة وإن لم يحكوها (1310) قال فقلت له أما اجتمعوا عليه فذكروا أنه حكاية عن رسول الله إن شاء الله (1311) وأما ما لم يحكوه فاحتمل أن يكون قالوا حكاية عن رسول الله واحتمل غيره ولا يجوز أن نعده له حكاية لانه لا يجوز أن يحكي إلا مسموعا ولا يجوز أن يحكي شيئا يتوهم يمكن فيه غير ما قال (1312) فكنا نقول بما قالوا به اتباعا لهم ونعلم أنهم إذا كانت سنن رسول الله لا تعزب عن عامتهم وقد تعزب عن بعضهم ونعلم أن عامتهم لا تجتمع على خلاف لسنة رسول الله ولا عللا خطأ إن شاء الله


Forsil Aswaja Tujuan didirikannya Group Forsil Aswaja Nusantara adalah untuk memelihara, melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam yang berhaluan Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah dengan menganut salah satu dari madzhab yang empat (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali) serta mempersatukan langkah para 'Ulama beserta pengikut-pengikutnya dan melakukan kegiatan-kegiatan Majelis Ta'lim dan Silaturahmi yang bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan mayarakat, kemajuan bangsa dan ketinggian harkat serta martabat manusia.

Belum ada Komentar untuk "0334 : SEJARAH IJMA DAN ASAL USUL IJMA"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel