0254 : UZUR SHOLAT KETIDURAN

Salim WongGendeng Singoraedan

assalamu'alaikum.mau nanya nih dalam kitab safinah kan di terangkan bahwa udzurnya sholat kan ada dua,1 tidur,2 lupa.
pertanyaan,klo ada orang yg sholat subuhnya selalu kesiangan gara2 tidurnya terlalu larut malam,apakah hal yg demikian termasuk udzurnya sholat?

JAWABAN

WAALAIKUMUSSALAM WAROHMAH

Dliyaul Haq As Shorodady

Rasulullah SAW Pernah Kesiangan Untuk
Shalat Subuh

Diriwayatkan dari Abu Qatadah r.a, yang berkata:
Pada suatu malam kami menempuh perjalanan bersama Nabi s.a.w, sebagian orang mengatakan:
“Ya Rasulullah! Sebaiknya kita beristirahat
menjelang pagi ini.” Rasulullah s.a.w bersabda:
“Aku khawatir kalian tidur nyenyak sehingga melewatkan shalat subuh.” Kata Bilal : “Saya akan membangunkan kalian.” Mereka semua akhirnya tidur, sementara Bilal menyandarkan punggungnya pada hewan tunggangannya, namun Bilal akhirnya tertidur juga. Nabi s.a.w bangun ketika busur tepian matahari sudah muncul. Kata Nabi s.a.w: “Hai Bilal! Mana bukti ucapanmu?!” Bilal menjawab: “Saya tidak pernah tidur sepulas malam ini”. Rasulullah s.a.w bersabda: “Sesungguhnya Allah mengambil nyawamu kapanpun Dia mau dan mengembalikannya kapanpun Dia mau. Hai Bilal! bangunlah dan suarakan azan.” Rasulullah s.a.w berwudhu, setelah matahari agak meninggi sedikit dan bersinar putih, Rasulullah s.a.w berdiri untuk melaksanakan shalat.

(Hadits Shahih Imam Bukhari, nomor 595)

Mau satu kali atau seribu kali, hukumnya tetap sama. Masih wajib dikerjakan. Kalau sering, apa karena "disengaja" (malas bangun) atau tidak sengaja (sudah pasang alarm, tapi masih ketiduran dan tidak bangun)?
Kalau malas bangun, tetap saja wajib dikerjakan setelah bangun. Tapi di sisi lain, perlu berpikir apakah mau disayangi Allah atau tidak? Shalat diwajibkan, tapi kita malas bangun. Lalu berdoa kepada Allah dan minta rezeki dll. Apakah kalau kita malas bangun, Allah juga boleh “malas” dan tidak peduli pada doa kita? Lalu kalau doa kita jarang dikabulkan, siapa yang salah? Allah yang salah karena tidak kasih semua keinginan kepada kita setelah diminta dalam doa, atau kita yang salah karena malas “bergaul” dengan Allah lewat shalat dan doa kita? Kalau kita malas, bagaimana kalau Allah juga merasa malas terhadap kita? Lalu siapa yang akan melindungi kita kalau bukan Allah?
Kalau tidak sengaja, pasang alarm dan sering ketiduran lagi, mungkin bisa dicek pola tidur (berusaha untuk tidak bergadang). Bisa minta teman telfon untuk bangunin, atau teman rumah untuk ketok di pintu kamar. Tapi kalau sudah coba semua cara yang wajar, dan masih kesiangan juga, insya
Allah dimaafkan, karena itu namanya manusia. Selalu merasa enak kalau tidur, dan sulit untuk bangun dari nikmatnya itu. Yang penting tidak disengaja. Tapi kalau sudah bangun, pada jam berapa saja, dan ingat belum shalat subuh, tetap saja wajib untuk dikerjakan secepatnya (jangan mulai nonton bola dulu, lalu menunggu half time, baru mau shalat subuh).

Hasanul Zain

Wa'alaikum salam wr wb...!

Bila ia tau atau yakin bahwa setelah tidur tidak akan bisa bangun untuk sholat subuh atau sudah biasa bangunnya siang, tapi masih saja tidur larut malam maka menurut saya tidak masuk pada Tidur yang termasuk Udzurnya sholat.

Ziif Kaf

Dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim menyatakan bahwa “Barang siapa yang tertidur atau lupa sehingga meninggalkan shalat, maka lakukanlah shalat pada saat terjaga atau pada saat sudah ingat ”. Meski demikian, nabi memberikan peringatan bahwa jika tidurnya tidak sembarangan atau tidak sembrono tanpa disengaja, maka ia wajib meng-qadha dan tidak berdosa.
Sebagaimana hadits Nabi yang mengatakan bahwa “ Tidak ada kesembronoan dalam tidur, yang mengakibatkan seseorang tidak shalat sehingga masuk waktu shalat yang lain”. Dengan demikian, jika seseorang tertidur sembarangan,maka ia berdosa dan wajib melaksanakan shalat qadha.
Al-Hafidh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul-Baari (2/49) : “Di antara para ulama melihat adanya keringanan (yaitu) mengecualikan bila ada orang yang akan membangunkannya untuk shalat, atau diketahui dari kebiasaannya bahwa tidurnya tidak sampai melewatkan waktu shalat.
Pendapat ini juga tepat, karena kita katakan bahwa alasan larangan tersebut adalah kekhawatiran terlewatnya waktu shalat.”

Link Diskusi : https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/263607370444327/
Link Dokumen : UZUR SHOLAT KETIDURAN

Belum ada Komentar untuk "0254 : UZUR SHOLAT KETIDURAN"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel