0019.HUKUM BERJABAT TANGAN DENGAN NON MAHROM
Sabtu, 30 Maret 2013
Tulis Komentar
Tanya:
Sri Pencari Ridho Illahi
assalamu alaikum,,ijin bertanya kembali para sesepuh/ust/h,kiay....
Benarkah berjabat tangan dgn n0n mahrom sekalipun pakai sarung tangan tetap haram??sukron katsiron
Suka · · Berhenti Mengikuti Kiriman · 9 jam yang lalu melalui seluler
Jawab:
Ja'far Jufree
Wanita yang bukan mahram ada dua macam. Perempuan tua dan perempuan muda. Kedunya memiliki konsekuensi hukum yang berbeda dalam berjabatan tangan......
HUKUM JABAT TANGAN DENGAN WANITA TUA BUKAN MAHRAM
1,Bersalaman dengan wanita tua renta hukumnya boleh dengan syarat perempuan itu sudah tidak menarik dan tidak tertarik lawan jenis
2, kedua belah pihak terbebas syahwat (Hawa).
Berjabat tangan dengan anak (gadis) kecil hukumnya sama dengan perempuan tua.
Shohabat Abu Bakar biasa bersalaman dengan perempuan tua.......
Bersalaman dengan perempuan non-mahram yang masih muda haram secara mutlak dan disepakati oleh madzhab yang empat (Syafi'i, Maliki, Hanafi, Hanbali)..........
Disini pendapat para ulama 4 (empat) madzhab atau madzahib al-arba'ah seputar hukum berjatan tangan atau salaman antara laki-laki dan wanita bukan mahram (muhrim)
1. Madzhab Hanafi berdasarkan pendapat Ibnu Najim yang mengatakan bahwa tidak boleh menyentuh wajah dan telapak tangan perempuan walaupun aman dari syahwat karena adanya keharaman dan tidak adanya darurat (keperluan mendesak) (Al Bahr Ar-Raiq VIII/219).
قال ابن نجيم :
ولا يجوز له أن يمس وجهها ولا كفها وإن أمن الشهوة لوجود المحرم ولانعدام الضرورة .
" البحر الرائق " ( 8 / 219 )
2. Madzhab Maliki. Muhammad bin Ahmad berkata tidak boleh menyentuh wajah dan telapak tangan peremuan bukan mahram tanpa (kain) penghalang (Minah al-Jalil ala Syarh Mukhtasar Khalil I/223).
قال محمد بن أحمد ( عليش ) :
ولا يجوز للأجنبي لمس وجه الأجنبية ولا كفيها ، فلا يجوز لهما وضع كفه على كفها بلا حائل ، قالت عائشة رضي الله تعالى عنها " ما بايع النبي صلى الله عليه وسلم امرأة بصفحة اليد قط إنما كانت مبايعته صلى الله عليه وسلم النساء بالكلام " ، وفي رواية " ما مست يده يد امرأة وإنما كان يبايعهن بالكلام " .
3. Madzhab Syafi'i. Menurut Imam Nawawi hukumnya haram berjabat tangan dengan wanita bukan mahram (Al-Majmuk IV/515). Imam Waliuddin Al-Iraqi mengatakan bahwa Nabi tidak pernah menyentuh perempuan yang selain istri-istrinya baik saat membaiat atau situasi lain. Apabila Nabi yang sudah terpelihara dari berbagai macam keraguan tidak melakukannya, maka yang lain semestinya lebih dari itu (tidak melakukan jabat tangan) (Tarhut Tatsrib VII/45-46).
وقال ولي الدين العراقي :
وفيه : أنه عليه الصلاة والسلام لم تمس يده قط يد امرأة غير زوجاته وما ملكت يمينه ، لا في مبايعة ، ولا في غيرها ، وإذا لم يفعل هو ذلك مع عصمته وانتفاء الريبة في حقه : فغيره أولى بذلك ، والظاهر أنه كان يمتنع من ذلك لتحريمه عليه ؛ فإنه لم يُعدَّ جوازه من خصائصه ، وقد قال الفقهاء من أصحابنا وغيرهم : إنه يحرم مس الأجنبية ولو في غير عورتها كالوجه ، وإن اختلفوا في جواز النظر حيث لا شهوة ولا خوف فتنة، فتحريم المس آكد من تحريم النظر ، ومحل التحريم ما إذا لم تدع لذلك ضرورة فإن كان ضرورة كتطبيب وفصد وحجامة وقلع ضرس وكحل عين ونحوها مما لا يوجد امرأة تفعله جاز للرجل الأجنبي فعله للضرورة .
4. Mdzhab Hanbali. Hukumnya haram berjabat tangan (Al-Adab Asy-Syar'iyyah II/257).
وقال ابن مفلح :
وسئل أبو عبد الله – أي الإمام أحمد – عن الرجل يصافح المرأة قال : لا وشدد فيه جداً ، قلت : فيصافحها بثوبه ؟ قال : لا ...
والتحريم اختيار الشيخ تقي الدين ، وعلل بأن الملامسة أبلغ من النظر )
Hasanul Zain
Pertanyaan di Atas Fokus pada 'Ibaroh yang Ini :
ﻗﺎﻝ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺃﺣﻤﺪ ) ﻋﻠﻴﺶ : (
ﻭﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﻟﻸﺟﻨﺒﻲ ﻟﻤﺲ ﻭﺟﻪ ﺍﻷﺟﻨﺒﻴﺔ ﻭﻻ ﻛﻔﻴﻬﺎ ، ﻓﻼ ﻳﺠﻮﺯ ﻟﻬﻤﺎ ﻭﺿﻊ ﻛﻔﻪ ﻋﻠﻰ ﻛﻔﻬﺎ ﺑﻼ ﺣﺎﺋﻞ
Dengan demikian menurut Mafhum saya Berjabat Tangan dengan menggunakan Hail maka hukumnya Jawaz yang tentunya tidak disertai Sahwat/timbul Fitnah.
========WALLAHU 'ALAM====
Sri Pencari Ridho Illahi
assalamu alaikum,,ijin bertanya kembali para sesepuh/ust/h,kiay....
Benarkah berjabat tangan dgn n0n mahrom sekalipun pakai sarung tangan tetap haram??sukron katsiron
Suka · · Berhenti Mengikuti Kiriman · 9 jam yang lalu melalui seluler
Jawab:
Ja'far Jufree
Wanita yang bukan mahram ada dua macam. Perempuan tua dan perempuan muda. Kedunya memiliki konsekuensi hukum yang berbeda dalam berjabatan tangan......
HUKUM JABAT TANGAN DENGAN WANITA TUA BUKAN MAHRAM
1,Bersalaman dengan wanita tua renta hukumnya boleh dengan syarat perempuan itu sudah tidak menarik dan tidak tertarik lawan jenis
2, kedua belah pihak terbebas syahwat (Hawa).
Berjabat tangan dengan anak (gadis) kecil hukumnya sama dengan perempuan tua.
Shohabat Abu Bakar biasa bersalaman dengan perempuan tua.......
Bersalaman dengan perempuan non-mahram yang masih muda haram secara mutlak dan disepakati oleh madzhab yang empat (Syafi'i, Maliki, Hanafi, Hanbali)..........
Disini pendapat para ulama 4 (empat) madzhab atau madzahib al-arba'ah seputar hukum berjatan tangan atau salaman antara laki-laki dan wanita bukan mahram (muhrim)
1. Madzhab Hanafi berdasarkan pendapat Ibnu Najim yang mengatakan bahwa tidak boleh menyentuh wajah dan telapak tangan perempuan walaupun aman dari syahwat karena adanya keharaman dan tidak adanya darurat (keperluan mendesak) (Al Bahr Ar-Raiq VIII/219).
قال ابن نجيم :
ولا يجوز له أن يمس وجهها ولا كفها وإن أمن الشهوة لوجود المحرم ولانعدام الضرورة .
" البحر الرائق " ( 8 / 219 )
2. Madzhab Maliki. Muhammad bin Ahmad berkata tidak boleh menyentuh wajah dan telapak tangan peremuan bukan mahram tanpa (kain) penghalang (Minah al-Jalil ala Syarh Mukhtasar Khalil I/223).
قال محمد بن أحمد ( عليش ) :
ولا يجوز للأجنبي لمس وجه الأجنبية ولا كفيها ، فلا يجوز لهما وضع كفه على كفها بلا حائل ، قالت عائشة رضي الله تعالى عنها " ما بايع النبي صلى الله عليه وسلم امرأة بصفحة اليد قط إنما كانت مبايعته صلى الله عليه وسلم النساء بالكلام " ، وفي رواية " ما مست يده يد امرأة وإنما كان يبايعهن بالكلام " .
3. Madzhab Syafi'i. Menurut Imam Nawawi hukumnya haram berjabat tangan dengan wanita bukan mahram (Al-Majmuk IV/515). Imam Waliuddin Al-Iraqi mengatakan bahwa Nabi tidak pernah menyentuh perempuan yang selain istri-istrinya baik saat membaiat atau situasi lain. Apabila Nabi yang sudah terpelihara dari berbagai macam keraguan tidak melakukannya, maka yang lain semestinya lebih dari itu (tidak melakukan jabat tangan) (Tarhut Tatsrib VII/45-46).
وقال ولي الدين العراقي :
وفيه : أنه عليه الصلاة والسلام لم تمس يده قط يد امرأة غير زوجاته وما ملكت يمينه ، لا في مبايعة ، ولا في غيرها ، وإذا لم يفعل هو ذلك مع عصمته وانتفاء الريبة في حقه : فغيره أولى بذلك ، والظاهر أنه كان يمتنع من ذلك لتحريمه عليه ؛ فإنه لم يُعدَّ جوازه من خصائصه ، وقد قال الفقهاء من أصحابنا وغيرهم : إنه يحرم مس الأجنبية ولو في غير عورتها كالوجه ، وإن اختلفوا في جواز النظر حيث لا شهوة ولا خوف فتنة، فتحريم المس آكد من تحريم النظر ، ومحل التحريم ما إذا لم تدع لذلك ضرورة فإن كان ضرورة كتطبيب وفصد وحجامة وقلع ضرس وكحل عين ونحوها مما لا يوجد امرأة تفعله جاز للرجل الأجنبي فعله للضرورة .
4. Mdzhab Hanbali. Hukumnya haram berjabat tangan (Al-Adab Asy-Syar'iyyah II/257).
وقال ابن مفلح :
وسئل أبو عبد الله – أي الإمام أحمد – عن الرجل يصافح المرأة قال : لا وشدد فيه جداً ، قلت : فيصافحها بثوبه ؟ قال : لا ...
والتحريم اختيار الشيخ تقي الدين ، وعلل بأن الملامسة أبلغ من النظر )
Hasanul Zain
Pertanyaan di Atas Fokus pada 'Ibaroh yang Ini :
ﻗﺎﻝ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺃﺣﻤﺪ ) ﻋﻠﻴﺶ : (
ﻭﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﻟﻸﺟﻨﺒﻲ ﻟﻤﺲ ﻭﺟﻪ ﺍﻷﺟﻨﺒﻴﺔ ﻭﻻ ﻛﻔﻴﻬﺎ ، ﻓﻼ ﻳﺠﻮﺯ ﻟﻬﻤﺎ ﻭﺿﻊ ﻛﻔﻪ ﻋﻠﻰ ﻛﻔﻬﺎ ﺑﻼ ﺣﺎﺋﻞ
Dengan demikian menurut Mafhum saya Berjabat Tangan dengan menggunakan Hail maka hukumnya Jawaz yang tentunya tidak disertai Sahwat/timbul Fitnah.
========WALLAHU 'ALAM====
Belum ada Komentar untuk "0019.HUKUM BERJABAT TANGAN DENGAN NON MAHROM"
Posting Komentar