0016.ILMU LADUNI

Santri

Assalamualaikum wr wb

Apa itu ilmu Laduni ? Bagaimana cara mendapatkannya ?
Syukron wassalam 

JAWABAN

Irfan Bashori

Waalaikum salam...
Katanya ilmu ladunni itu ada kang... Tapi sedikit.
"wafi ladunni ladunni Qolla" kata ibnu malik.
Ilmu ladunni ada yg langsung dari allah, dalam arti tanpa amalan apapun. Sesuai dgn namanya ladunni= sangking ngersane ingsun(allah)
Dan ada yg dgn amalan brpuasa senin khamis dan wiridan ya badi'. dgn bilangan dan ijazah trtentu..
Sehingga menjadikan jiwanya brsih, dan hafal sitiap perkara yg dia dgar...
Wallahu a'lam bisshawab..


Aboe Khidir

Laduni adalah ilmu yang berasal dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Para malaikat-Nya pun berkata: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami." (Al-Baqarah: 32)

Ilmu laduni dalam pengertian umum ini terbagi menjadi dua bagian. Pertama, ilmu yang didapat tanpa melalui tahapan belajar (wahbiy). Kedua, ilmu yang didapat melalui usaha belajar (kasbiy).

Ilmu wahbiy yaitu ilmu yang didapat tanpa melalui tahapan belajar. Ilmu ini terbagi menjadi dua macam:

Ilmu syar'iat yaitu ilmu tentang perintah dan larangan Allah yang harus disampaikan kepada para Nabi dan Rasul melalui jalan wahyu (wahyu tasyri'), baik yang langsung dari Allah maupun yang menggunakan perantaraan malaikat Jibril. Jadi semua wahyu yang diterima oleh para nabi semenjak Nabi Adam alaihissalam hingga Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam adalah ilmu laduni termasuk yang diterima oleh Nabi Musa dari Nabi Khidir. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang Khidhir: "Yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami." (Al-Kahfi: 65)

Di dalam hadits Imam Al Bukhari, Nabi Khidir alaihissalam berkata kepada Nabi Musa alaihissalam: "Sesungguhnya aku berada di atas sebuah ilmu dari ilmu Allah yang telah Dia ajarkan kepadaku yang engkau tidak mengetahuinya. Dan engkau (juga) berada di atas ilmu dari ilmu Allah yang Dia ajarkan kepadamu yang aku tidak mengetahuinya juga."

Ilmu syari'at ini sifatnya kebenarannya mutlak, wajib dipelajari dan diamalkan oleh setiap mukallaf (baligh dan mukallaf) sampai datang ajal kematiannya.

Ilmu Ma'rifat (hakikat) yaitu ilmu tentang sesuatu yang ghaib melalui jalan kasyf (wahyu ilham / terbukanya tabir ghaib) atau ru'ya (mimpi) yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hambaNya yang mukmin dan shalih.

Ilmu kasyf inilah yang dimaksud dan dikenal dengan julukan "ilmu laduni" di kalangan ahli tasawuf. Sifat ilmu ini tidak boleh diyakini atau diamalkan manakala menyalahi ilmu syari'at yang sudah termaktub di dalam mushaf Al-Qur'an maupun kitab-kitab hadits. Menyalahi di sini bisa berbentuk menentang, menambah atau mengurangi.

Ilmu kasbiy Adapun bagian kedua yaitu ilmu Allah yang diberikan kepada semua makhluk-Nya melalui jalan kasb (usaha) seperti dari hasil membaca, menulis, mendengar, meneliti, berfikir dan lain sebagainya.

Ilmu yang paling utama
Dari ketiga ilmu ini (syari'at, ma'rifat dan kasb) yang paling utama adalah ilmu yang bersumber dari wahyu yaitu ilmu syari'at, karena ia adalah guru. Ilmu kasyf dan ilmu kasb tidak dianggap apabila menyalahi syari'at.

*) silakan mengoreksi dan melengkapi tulisan ini.

مثل هذه القصة، أن الإمام الغزالي أصبح إمام مسجد. ولكن شقيقه أحمد لم تكن تريد الجماعة لها. وقال الإمام الغزالي والدتها: يا أمي، أخبر أخي أحمد الذي أعقب الصلاة، لذلك الناس لا يتهمني أحد القبيح يجري دائما حول هذا الموضوع. السيدة الغزالي ثم أمر ابنه أحمد أن جماعة جمعة الصلاة ...
دا الاخ الغزالي. تنفيذ أوامر الأم، والصلاة إلى الغزالي. ولكن في خضم الصلاة، الإمام أحمد المعدة على مرأى من الدم رطبة. بطبيعة الحال، كسر أحمد بعيدا. وقال الإمام بعد الصلاة أحمد الغزالي لأخته: لماذا الانفصال في صلاتي الكهنوتية؟ أجاب شقيقه: I فصل نفسي، لأنني رأيت الدم على معدتك. اعترف الإمام علي الغزالي سماع أجوبة لأخيه، قد يكون له عندما كان يفكر صلاته القضايا المتعلقة الفقه الحيض امرأة. الغزالي ثم أطلب منكم: أين تعلمت العلم من هذا القبيل؟ تعلمت شقيقه أجاب، مثل هذه العلوم الشيخ هو الصنادل خياط السابق. الغزالي ثم انتقل اليه. وقال ان الشيخ : أريد أن أتعلم لإتقان. قال الشيخ: ربما كنت لا تطيع أوامري قوية. وقال الغزالي: إن شاء الله، أنا قوي. قال شيخ : التطهير (عشرة) هذه الكلمة. كان الغزالي عن السلوك مع مكنسة. لكنه قال الشيخ: اكتساح (تنظيف) مع يديك. الغزالي اجتاحت الأرض ويديه، ثم رأى الكثير من التراب والأوساخ التي تعتزم تجنبه. لكنه قال الشيخ: غسل اليدين بشكل جيد مع التراب. ثم أعد الغزالي مع الملابس . رؤية مثل هذه الظروف وقال الشيخ: مسح إضافة إلى أنه مع فستان من هذا القبيل. الشيخ الغزالي طاعة بقلوب صادقة والمتعة. ولكن كما الشيخ الغزالي سيبدأ تنفيذ الأوامر، وأمر على الفور توقف والعودة الى الوطن. حصلت الغزالي الداخل وعند الوصول إلى المنزل ورأى انه لا يصدق المعرفة. واعطاه الله العلم أو العلم له. اختار كتاب هداية الإلهية تحقيق الأشياء الهداية، 177، 178. عمل الإمام الغزالي

Tersebut dalam suatu kisah, bahwa Imam Al Ghazali menjadi imam disebuah masjid. Tetapi saudaranya yang bernama Ahmad tidak mau makmum kepadanya. Imam Al Ghazali lalu berkata kepadanya ibunya : Wahai ibu, perintahkan saudaraku Ahmad agar shalat mengikutiku, supaya orang-orang tidak menuduhku selalu bersikap jelek terhadapnya. Ibu Al Ghazali lalu memerintahkan puteranya Ahmad agar shalat makmum kepada saudaranya Al Ghazali.

Ahmad pun melaksanakan perintah sang ibu, shalat bermakmum kepada Al Ghazali. Namun ditengah-tengah shalat, Ahmad melihat darah membasah perut Imam. Tentu saja Ahmad memisahkan diri. Seusai shalat Imam Al Ghazali bertanya kepada Ahmad, saudaranya itu : Mengapa engkau memisahkan diri (muffaragah) dalam shalat yang saya imami ? Saudaranya menjawab : Aku memisahkan diri, karena aku melihat perutmu berlumuran darah. Mendengar jawaban saudaranya itu, Imam Ali Ghazali mengakui, hal itu mungkin karena dia ketika shalat hatinya sedang mengangan-angan masalah fiqih yang berhubungan haid seorang wanita yang mutahayyirah. Al Ghazali lalu bertanya kepada saudara : Dari manakah engkau belajar ilmu pengetahuan seperti itu ? Saudaranya menjawab, aku belajar Ilmu Kasyaf seperti itu kepada Syekh Al Utaqy yaitu seorang tukang jahit sandal-sandal bekas.

Al Ghazali lalu pergi kepadanya. Dia berkata kepada Syekh Al khurazy : Saya ingin belajar kepada tuan. Syekh itu berkata : Mungkin saja engkau tidak kuat menuruti perintah-perintahku. Al Ghazali menjawab : Insya Allah, saya kuat. Syekh Al Khurazy berkata : Bersihkanlah (sepuluh) lantai ini. Al Ghazali laku hendak dengan sapu. Tetapi Syekh itu berkata : Sapulah (bersihkanlah) dengan tanganmu. Al Ghazali menyapunya lantai dengan tangannya, kemudian dia melihat kotoran yang banyak dan bermaksud menghindari kotoran itu. Namun Syekh berkata : bersihkan pula kotoran itu dengan tanganmu. Al Ghazali lalu bersiap membesihkan dengan menyisingkan pakaiannya. Melihat keadaan yang demikian itu Syekh berkata : Nah bersìhkan kotoran itu dengan pakaian seperti itu. Al Ghazali menuruti perintah Syekh tersebut dengan hati yang ridha dan ikhlas. Tetapi begitu Al Ghazali akan memulai melaksanakan perintah Syekh, beliau langsung mencegahnya dan memerintahkan agar pulang. Al Ghazali pulang dan setibanya dirumah beliau merasakan mendapat ilmu pengetahuan luar biasa. Dan Allah telah memberikan Ilmu Laduni atau ilmu Kasyaf kepadanya. Dipetik pada Kitab Tuntunan Mencapai Hidayah Ilahi hal, 177, 178. Karya Imam Al Ghazali

Referensi

1. Fathul Bari, Ibnu Hajar Al-Asqalaniy (I/141, 167).
2. Fiqhut Tasawwuf, Ibnu Taimiah (218).
3. Mawaqif Ahlusunnah, Utsman Ali Hasan (60, 76).
4. Al-Fathur Rabbaniy, Abdul Qadir Al-Jailani (hal. 159, 143, 232).
5. Al-Fatawa Al-Haditsiyah, Al-Haitamiy (hal. 128, 285, 311).
6. At-Tasawwuf, Muhammad Fihr Shaqfah (hal. 26, 125, 186, 227). 7. Al-Hawi, Suyuthiy (2/197).

LINK DISKUSI
https://www.facebook.com/groups/forsil.jabodetabek/permalink/227552697383128/

1 Komentar untuk "0016.ILMU LADUNI"

  1. السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Syeikh
    Minta izin untuk copy paste

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel